Advertorial

Pengurus Tak Becus Urus Olahraga, PSSI Sambut Baik Pembubaran BOPI

Portaltiga.com: Rencana pemerintah untuk membubarkan BOPI(Badan Olahraga Profesional Indonesia)mendapat sambutan positif dari induk sepakbola Indonesia PSSI. Alasannya keberadaan BOPI merupakan sumber permasalahan tidak jalannya pembinaan olahraga di Indonesia salah satunya di sepak bola. Menurut Direktur Hukum PSSI, Aristo Pangaribuan mengatakan BOPI layak dibubarkan karena didalam BOPI duduk para pengurus yang tidak mengerti olahraga. "BOPI diisi oleh orang-orang yang tidak mengerti olahraga dan cenderung untuk kepentingan subyektif dari masing-masing anggotanya. Oleh sebab itu kami setuju sekali kalau dibubarkan,"jelasnya saat dihubungi melalui ponselnya, Jumat (5/2). Aristo mengatakan dengan tidak adanya BOPI tentunya jalur komunikasi antara masing-masing induk olahraga dengan pemerintah bisa langsung terjalin. "Kalau ada BOPI tentunya akan menambah birokrasi dalam pembinaan olahraga di Indonesia. Itu tidak baik, apalagi didalamnya diisi oleh orang-orang yang tidak mengerti olahraga,"jelasnya. Ketika dikonfirmasi perlukah adanya lembaga baru pengganti BOPI, Aristo mengatakan tidak perlu adanya lembaga baru"Biar masing-masing induk olahraga yang menentukan. Jika diperlukan organisasi baru tentunya harus dilibatkan masing-masing induk olahraga di Indonesia yang mengerti betul tentang olahraga. Tidak seperti BOPI selama ini,"tandasnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara-Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Yuddy Chrisnandi saat di Surabaya, Jumat (5/2) mengatakan saat ini pemerintah akan melikuidasi 14 lembaga non struktural negara yang dinilai tidak efektif dan terjadi tumpang tindih dalam menjalankan tugasnya. Meski tidak menyebutkan semua 14 lembaga negara yang akan dilikuidasi tersebut, Menteri yang juga politisi asal Partai Hanura ini menyebut BOPI merupakan salah satu lembaga negara yang masuk akan dilikuidasi. (yudhie)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait