Umum

Otomatisasi Gardu Tol, Ribuan Karyawan Khawatir PHK

Baca Juga : Angka PHK di Jombang Tinggi, Komisi E DPRD Jatim Sarankan Ini

Portaltiga.com - Mulai November nanti pengendara tak akan lagi berurusan dengan petugas yang menerima karcis tol dan uang pembayaran. Tanggal 31 Oktober adalah hari terakhir gardu tol dilayani orang, dan sejak itu segala transasksi hanya akan dilayani mesin. Artinya, beribu-ribu petugas gardu dol tak akan lagi bertugas, dan sebagian besar di antaranya dilanda kecemasan. Meti Mujianti, 22 tahun adalah salah satunya. Perempuan itu mengaku takut di-PHK dari pekerjaannya sebagai penjaga gardu di Jalan Tol Cikunir karena kebijakan pemerintah yang mewajibkan transaksi nontunai di seluruh jalan tol di Indonesia mulai 31 Oktober 2017. "Pasti cemas juga, namanya mau diotomatisasi, ada pengurangan lagi. Jadi walaupun kita pindah, pasti di tempat perusahaan baru akan dikurangi lagi, dikurangi lagi, lama-lama kita di-PHK. Saya waswas, pasti nanti ke depannya bakal di-PHK, nganggur lagi," ungkapnya, di Jakarta, Jumat (15/9/2017). Meti menuturkan bahwa perusahan Jasa Marga memang telah mengabarkan bahwa ia akan dipindahkan ke bidang lain, namun belum ada kejelasan mengenai nasibnya. Tiga tahun menjadi penjaga gardu tol, Meti mengaku belum siap jika harus berganti pekerjaan. "Karena dari perusahaan juga belum dikasih keahlian khusus buat kita nyari pekerjaan lain," ia menuturkan. Meti ialah satu dari puluhan ribu pegawai yang terdampak oleh kewajiban transaksi nontunai ini, menurut Asosiasi Serikat Pekerja Indonesia (ASPEK Indonesia). Mereka merupakan penjaga gardu tol yang dipekerjakan perusahaan BUMN maupun swasta di seluruh Indonesia.(bbc/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait