Politika

Mega Tjandra Kembalikan Formulir Pendaftaran Calon Wakil Wali Kota Surabaya Internal PDIP

Portaltiga.com - Bakal calon wakil wali Kota Surabaya melalui sistem penjaringan internal PDIP, Mega Tjandra mendatangi kantor DPC PDIP Surabaya yang berada Jalan Setail Surabaya untuk mengembalikan formulir pendaftaran.

Baca Juga : Pendaftaran PPK Diminati Masyarakat Surabaya, Ratusan Orang Sudah Mendaftar

Mega Tjandra yang merupakan salah satu kader PDIP mendaftar sebagai calon wakil wali Kota Surabaya. Ia mengaku mendapat banyak dukungan dari masyarakat untuk maju menuju orang nomor dua di Surabaya. "Kebetulan teman-teman mendorong saya dan saya siap untuk maju menjadi calon wakil wali kota Surabaya, jadi saya mencalonkan di L 2," jelasnya usai mengembalikan formulir, Jumat (13/09/2019) malam. Meskipun memiliki dukungan yang cukup banyak dari masyarakat untuk memimpin kota Pahlawan, namun sebagai kader partai ia tidak berambisi untuk maju melangkahi kader-kader yang lebih senior dari dirinya untuk maju menjadi calon wali Kota Surabaya. Untuk itu ia ingin mengantongi tiket rekom dari DPP PDIP menuju calon wakil wali Kota Surabaya. Mega Tjandra juga mengaku telah memiliki gagasan yang cemerlang dalam menata Surabaya menjadi lebih baik lagi. "Senior saya cukup banyak di PDIP, sedangkan saya masih orang baru, maka saya memilih sebagai L 2, jadi tidak mau melangkahi. Tetapi saya punya ide dan gagasan yang mungkin tidak dipunyai sama L 1 yang nantinya dapat melengkapi," katanya. Selain adanya modal dari dukungan masyarakat, ia mengaku memiliki modal yang sangat baik di bidang pendidikan dan teknologi. Mengingat dirinya memiliki background sebagai praktisi pendidikan sebagai salah satu pengembang kurikulum Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di tingkat nasional. Di bidang teknologi ia juga aktif menulis buku-buku bertemakan tentang marketing digital, teknologi, bisnis, ekspor impor dan lain lain. Ia memiliki visi misi yang jelas dalam mengangkat nama Surabaya kedepan. Mengingat Surabaya memiliki sejarah panjang sebagai salah satu barometer wilayah yang berkembang pesat sejak zaman penjajahan belanda. "Baik itu di bidang sains, bidang human resourcesnya, bidang teknologinya itu cukup besar dan itu saya kembalikan pada sejarah sebelumnya," tuturnya. Ia pun menilai spirit perjuangan arek-arek Surabaya yang kala itu mampu melawan penjajah perlu untuk ditransformasikan dalam menghadapi era revolusi industri 4.0. Ia merasa mampu untuk mewujudkan hal itu dalam waktu yang singkat. "Untuk memasuki dunia 4.0 Mega Chandra mengerti betul akan bagaimana mengisi dan mengajak masyarakat Suroboyo untuk berkiprah dibidang ekonomi, pendidikan dan teknologi dan yakin bisa menikmati kue ekonomi dunia 4.0," pungkasnya. (tea/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait