Umum

LRT Dianggap Mahal, Ini Tawaran Menhub ke Pemprov Jatim

Baca Juga : Ketika Asa Petani Rumput Laut di Sumenep Masih Tersekat

Portaltiga.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menganggap Light Rapit Transit (LRT) terlalu mahal. Ia pun memberi pertimbangan kepada Pemprov Jawa Timur untuk memungkinkan menggunakan moda transportasi massal lainnya yang lebih murah. Ia mengusulkan pemprov coba membangun Autonomus Rapid Transit (ART). Berbeda dengan Light Rapit Transit (LRT) atau Mass Rapit Transit (MRT) yang pernah dicanangkan Pemprov Jatim, ART ini dinilai lebih tepat diterapkan di Gerbangkertosusila. Pertimbangan Budi, ART yang merupakan kombinasi antara kereta dengan bus lebih fleksibel, karena bisa menggunakan media jalan raya. Karena memakai media jalan, maka dapat melewati jalan sempit dan memungkinkan penerapannya di jalur layang atau eleveted. Selain itu, ART juga lebih murah dari pada LRT maupun MRT. Dengan anggaran di Kemenhub Rp 43 trilliun tidak akan mencukupi. "Kalau LRT itu di satu tempat saja bisa menghabiskan sekitar Rp 15 triliun. Jadi mungkin kita tidak terlalu mahal kalau pakai ART," ujar Budi saat rapat dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa di Bandara Internasional Juanda, Selasa (21/1/2020). Sebenarnya, Budi juga menawarkan moda transportasi Trolleybus. Lebih sederhana seperti bus, namun menggunakan listrik. "Seperti apa kami akan diskusikan. Karena saya pikir kereta api maju sekali, banyak contoh-contoh penggunaan sarana tersebut di beberapa negara," ungkapnya. Namun untuk merealisasikan, Budi mengusulkan agar dibangun terlebih dahulu pilot project di suatu tempat. Tidak terlalu panjang. Jika sukses bisa diteruskan. Sementara itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku masih menunggu hasil studi kelayakan yang dilakukan tim dari Jerman. Nantinya Wagub Jatim Emil Elestianto Dardak akan ke Jakarta mendengarkan mana transportasi yang bisa diterapkan di Gerbangkertasusila. Tim tersebut membawa hasil studi kelayakan yang baru saja dilakukan untuk melihat visibilitas membangun konektivitas transportasi publik di Gerbangkertasusila. "Misalnya, menggunakan MRT atau LRT mana yang eleveted dan mana yang tidak. Kemudian ada yg baru pada saat Rakor dengan Menkoperekonomian lalu pak Menhub menyampaikan ART," kata Khofifah. (fey/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait