Politika

Kapolda Jatim: Waspadai Gesekan Pasca-Coblosan

Baca Juga : PKS Jatim Wait and See Soal Paslon di Pilgub 2024

Portaltiga.com - Kapolda Jatim Irjen Pol Machfud Arifin mengatakan dalam Pilgub ini hal yang patut diwaspadai adalah potensi gesekan pascacoblosan, yakni ketika proses penghitungan suara. Situasi Jatim kondusif tiga hari menjelang pemungutan suara calon gubernur-wakil gubernur. Belum ada gangguan Kamtibmas menonjol. "Yang perlu diantisipasi pasca-penetapan perolehan suara, karena masing-masing biasanya merasa menang, begitu ditetapkan kalah pasti nyalahin semua pihak," kata Machfud usai Upacara Pergeseran Pasukan Pengamanan Tempat Pemungutan Suara di Markas Polda Jatim, Surabaya, Senin (25/6/2018). Ia menuturkan, pihaknya tidak membeda-bedakan daerah mana yang rawan gesekan selama tahanan Pilgub Jatim. Pencegahan dini dilakukan di semua wilayah, termasuk di tingkat terkecil, yakni tempat pemungutan suara atau TPS. Pada Pilkada Jatim kali ini, total sebanyak 1.115 personel gabungan disebar TPS-TPS ke tujuh kabupaten/kota di Jatim. Mereka terdiri dari anggota Polri, TNI, Satuan Polisi Pamong Praja, dan Perlindungan Masyarakat. Dari Polda Jatim, mereka ditugaskan di tujuh kabupaten/kota yang dianggap berpotensi terjadi penyimpangan dan konflik. Tujuh kabupaten/kota tujuan pasukan penebalan pengamanan itu ialah empat kabupaten di Pulau Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan, dan Sumenep), dan tiga kabupaten/kota di kawasan Tapal Kuda, yakni Kota Probolinggo, Lumajan, dan Bondowoso. Machfud mengatakan, tingkat kerawanan itu bisa dilihat, baik rawan penyimpangan maupun konflik, dari sisi letak geografis dan sejarah konflik di daerah dimaksud. Secara geografis, dia memberi contoh Kepulauan Masalembu di Sumenep, Madura. "Tetapi saya kira kedewasaan masyarakat Jawa Timur tumbuh dengan baik. Sementara ini saya lihat tenang-tenang saja," ucapn mantan Kepala Divisi TI Mabes Polri ini. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait