Umum

Ini Tips Lulus Seleksi dan Kumpulan Soal Tes Kuliah Timur Tengah

Baca Juga : Gubernur Khofifah Lepas 30 Santri Penerima Beasiswa Pemprov Jatim ke Universitas Al-Azhar Kairo

Portaltiga.com - Hingga saat ini pemerintah Indonesia dalam hal ini melalui Kementrian Agama RI terus membuka peluang bagi putra putri bangsa Indonesia untuk berkuliah di luar negeri (Mesir, Sudan, Maroko dan Lebanon) setiap tahunnya. Bahkan untuk tahun 2019, Kemenag menambahkan jalur beasiswa ke Mesir melalui tes PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi), yang sebelumnya hanya disediakan jalur untuk kampus-kampus di dalam negeri. Nah, kira-kira apa saja jalur tesnya? Materi yang diuji? Serta hal-hal yang harus dipersiapkan? Berikut akan dijelaskan satu persatu. Jalur Tes Kuliah ke Timur Tengah 1. Jalur Tes Kemenag Jalur tes yang satu ini merupakan jalur tes yang dilaksanakan setiap tahunnya di Indonesia, adapun Negara-negara yang menjadi tujuan dari tes ini yaitu: Mesir, Maroko, Sudan dan Lebanon. Jalur tesnya juga terbagi ke dalam dua macam; Jalur Beasiswa dan Non-Beasiswa. a. Jalur Beasiswa Untuk peserta yang tujuan studinya ke Maroko, Sudan dan Lebanon hanya tersedia melalui jalur beasiswa ini, koutanya juga tidak banyak hanya 15 orang setiap tahunnya. Sedangkan untuk tujuan Negara Mesir sebanyak 20 orang. b. Jalur Non Beasiswa Jalur ini dikhususkan untuk peserta yang memilih tujuan studi ke Mesir, walaupun nantinya kebanyakan peserta yang memilih jalur beasiswa Mesir, tapi apabila tidak lulus di jalur beasiswa, peserta dapat dialihkan ke jalur Non Beasiswa. Dulu, sebelum tahun 2018, pengalihan jalur ini juga berlaku untuk peserta yang memilih Negara tujuan Maroko, Sudan dan Lebanon. Tetapi mulai tahun 2018, peserta yang memilih Negara tujuan Maroko, Sudan dan Lebanon apabila tidak lulus di jalur beasiswa, maka langsung dianggap gugur atau tidak dialihkan ke jalur Non Beasiswa Mesir. 2. Jalur PBSB (Program Beasiswa Santri Berprestasi) Jalur ini dikhusukan untuk santri dari pondok pesantren, tujuan kuliah nya juga hanya ke Mesir, dan pelaksanaannya juga baru dimulai tahun ini (2019), terdapat enam kategori santri yang diperbolehkan mengikuti PBSB 2019: - Santri tingkat akhir pada Madrasah Aliyah Swasta (MAS) dalam naungan pesantren. - Santri tingkat akhir pada Madrasah Aliyah Negeri (MAN) berada dan/atau menjadi bagian dari pesantren. - Santri setingkat aliyah pada Satuan Pendidikan Muadalah (SPM). - Santri tingkat ulya pada Satuan Pendidikan Diniyah Formal (PDF). - Santri lulusan Pondok Pesantren Salafiyah (PPS) Penyelenggara Pendidikan Kesetaraan. - Santri hafidz atau hafal minimal 10 juz dan 100 hadits (pada pilihan perguruan tinggi tertentu).   Materi Tes Timur Tengah Materi yang diujikan saat tes dikategorikan ke dalam dua macam: 1. Ujian Tulis Ujian ini terdiri dari soal berbentuk choice dan Insya (Mengarang dalam bahasa Arab), peserta akan diberikan waktu sebanyak 90 menit untuk menyelesaikan dua bentuk soal tersebut. Soal Choice terdiri dari 60 soal dalam bahasa arab, terdiri dari pengetahuan bahasa arab (Hikayat, Nahwu, Sharaf, Mufradat, dan Balaghah) serta soal Ulumusy syariyah (Hafalan al quran bentuk tulisan, Hadits, Fiqh, Tarikh dan Ilmu Kalam) Selanjutnya diikuti oleh soal Insya (mengarang dalam bahasa arab) dengan tema yang akan di berikan di kertas soal, biasanya peserta dipersilahkan untuk memilih satu dari tiga tema yang disediakan. 2. Ujian Lisan (Wawancara) Ujian lisan juga dapat dibagi kedalam 2 bentuk tes, yaitu; wawancara dalam bahasa arab dan tes hafalan Al quran. Tips dan Trik Lulus Tes Kuliah Timur Tengah Tips ini berdasarkan pengalaman mimin sendiri saat mengikuti tes tahun lalu (2018) tujuan ke Mesir, Alhamdulillah Lulus waktu itu dengan jalur Non-Beasiswa, namun peringkat kelulusan yang cukup bagus waktu itu, walaupun pada akhirnya tidak jadi berangkat karena faktor lain (urusan pribadi), hehe. Oke, Kita mulai, berikut Tips dan triknya: 1. Belajar Bahasa Arab jauh hari sebelum hari tes Ini adalah kunci pertama untuk lulus tes, tanpa bisa atau mengerti bahasa arab, hampir mustahil peserta bisa lolos tes. Walaupun apabila kita asumsikan bisa lolos di soal choice, tetapi peserta akan sangat kesusahan di soal insya dan wawancara bahasa arab. So, persiapkan sedini mungkin kemampuan bahasa arabnya. Mimin sendiri sudah belajar bahasa arab selama 6 tahun di pondok sebelum mengikuti tes. Tapi buat sobat yang belum pernah mondok jangan khawatir, masih ada jalan lain seperti mengikuti bimbel bahasa arab di tempat kursus atau bisa juga belajar online melalui video-video di YouTube dan sebagainya. 2. Mempersiapkan Hafalan Al Quran Hafalan al Quran merupakan salah satu materi yang diujikan juga, memang tidak ada persyaratan minimal juz yang harus dihafal. Akan tetapi dari sumber yang mimin peroleh, biasanya setiap penguji akan memberi limit minimal hafalan 2 juz atau dengan kata lain dibawah 2 juz akan langsung dinyatakan tidak lulus. Begitu juga sebaliknya, semakin banyak hafalan, semakin bagus juga nilai yang akan diperoleh. Kabarnya, untuk tes wawancara dan hafalan al quran nilai maksimalnya 30, sedangkan tes tulis 70. 3. Belajar Soal tes tahun-tahun sebelumnya Berdasarkan pengalaman mimin ikut tes, soal untuk tes tulis 75% sama persis dengan soal di tahun-tahun sebelumnya. Hanya di soal Hikayat (cerita) dan mufradat saja yang banyak berbeda. So, mempelajari soal di tahun-tahun sebelumnya pasti akan sangat membantu dalam menjawab soal tulis ini. 4. Belajar Insya jauh sebelum hari tes Belum tentu orang yang bagus bahasa arabnya otomatis bisa untuk membuat insya. Karena cara membuatnya memerlukan keahlian atau metode khusus. Jangan mentang-mentang sudah bagus bahasa arab merasa tidak perlu lagi untuk belajar cara menulis insya yang bagus. 5. Pastikan Paham dengan Insya yang ditulis Mengapa perlu paham dengan insya yang ditulis ketika tes? Jawabannya, karena masih sangat diperlukan ketika tes wawancara. Di saat wawancara, kebiasaannya penguji akan memerintahkan kita untuk menjelaskan insya yang ditulis di saat tes tulis sebelumnya. Tapi tidak perlu khawatir, karena jeda antara tes tulis dengan tes wawancara sendiri shingga 2 jam, jadi peserta punya waktu yang cukup banyak untuk mempersiapkan diri. 6. Pelajari Cara perkenalan yang baik dalam bahasa Arab arrif nafsak (Perkenalkan dirimu!), ini sudah pasti menjadi pertanyaan wajib dalam sesi wawancara. So, pastikan kamu sudah mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan ini sebaik mungkin. Perkenalan diri ini tidak hanya nama saja, tetapi juga meliputi alamat tinggal, jenjang pendidikan dan lain-lain. 7. Senjata Pamungkas, Berdoa! Yang satu ini jangan pernah lupa, bahkan ini menjadi senjata utama untuk mengikuti lomba atau tes apapun. Sebuah pepatah mengatakan: Usaha tanpa doa itu sombong, Doa tanpa usaha itu omong kosong jadi, harus seimbangkan antara kedua hal ini. (ceritabumi/abi)

Kumpulan Soal-Soal Tes Timur Tengah Tahun 2010-2018

Download Soal Tes Timur Tengah Tahun 2010 Download Soal Tes Timur Tengah Tahun 2011 Download Soal Tes Timur Tengah Tahun 2012 Download Soal Tes Timur Tengah Tahun 2014 Download Soal Tes Timur Tengah Tahun 2015 Download Soal Tes Timur Tengah Tahun 2016 Download Soal Tes Timur Tengah Tahun 2017 Download Soal Tes Timur Tengah Tahun 2018

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait