Ekbis

Impor Jagung Indonesia Mencapai Rp401,45 Miliar

Portaltiga.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada impor jagung senilai US$28,5 juta atau setara Rp401,45 miliar (kurs Rp14.086 per dolar AS) yang masuk ke Indonesia pada September 2021. "Di data kita impor jagung selama September 2021 ini tercatat nilainya sebesar US$28,5 juta," ungkap Kepala BPS Margo Yuwono saat konferensi pers virtual, Jumat (15/10/2021). Impor jagung tersebut masuk ke tanah air saat harga komoditas meningkat di pasar dan dikeluhkan oleh para peternak ayam. Tercatat, harga jagung yang biasanya berada di kisaran Harga Acuan Pembelian (HAP) sebesar Rp4.500 per kilogram, naik menjadi Rp5.500 sampai Rp6.000 per kg pada September 2021. Hal ini membuat peternak ayam mengeluh karena harus merogoh kantong lebih dalam untuk memenuhi kebutuhan pakan mereka. Padahal, harga telur justru tengah menurun di pasar. Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi sempat menduga kenaikan harga jagung terjadi karena stok sangat rendah. "Jadi kalau ada barangnya, sekarang kita jangan bicara jutaan, bicara 7.000 saja tidak ada untuk kebutuhan satu bulan di Blitar," ujar Lutfi. Tapi dugaan ini dibantah oleh Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi yang mencatat stok jagung masih berkisar 2,3 juta ton. Jumlah ini tersebar di berbagai tingkatan, mulai dari pengusaha, pengepul, hingga eceran rumah tangga. Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menambahkan harga jagung tinggi karena ada ketimpangan antara peternak rakyat yang tidak mampu membeli jagung kepada petani dalam jumlah besar dibandingkan dengan kemampuan perusahaan pakan ternak besar. "Inginnya petani kan cash and carry, peternak inginnya tunda dulu dan sebagainya. Itu jadi kendala untuk akses jagung oleh peternak kecil," kata Suwandi. Penyebab lain harga jagung tinggi adalah masa panen yang tidak merata di seluruh daerah Indonesia. Beberapa daerah mengalami panen secara musiman, tapi ada juga yang sedang tidak. Atas kisruh stok dan harga jagung ini, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memerintahkan kepada Kementan dan Kemendag untuk menyediakan jagung untuk pakan ternak sebanyak 30 ribu ton dengan harga Rp4.500 per kg. Kebijakan tersebut untuk meringankan beban peternak rakyat agar bisa berproduksi dengan maksimal dan bisa menjual telur atau ayam pedaging di atas HPP. (cnn/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait