Pangeran Vaksin India Berjuang Hentikan Pandemi Covid-19

Portaltiga.com - Seorang pria asal India berjuang kuat mengakhiri pandemi Covid-19. Pria itu adalah Adar Poonawalla, CEO Serum Institute of India (SII). Pria yang dijuluki 'Pangeran Vaksin dari India' ini memiliki kontribusi yang cukup besar untuk membuat vaksin Covid-19, salah satu cara mengakhiri pandemi. Dia memiliki komitmen untuk membuat jutaan dosis vaksin Covid-19 yang saat itu masih tidak pasti keberhasilannya. Adar rela menghabiskan jutaan dolar ke fasilitas manufakturnya di India. Saat itu, vaksin yang dibuat oleh Universitas Oxford dan AstraZeneca (AZN), masih dalam uji klinis. Tidak ada yang yakin berapa lama vaksin akan berkembang, apalagi apakah itu akan berhasil. "Itu adalah risiko yang diperhitungkan," kata Adar, dilansir detikcom, Senin (8/11/2021). "Tapi saya tidak melihat pilihan pada saat itu, jujur saja. Saya hanya merasa menyesal jika tidak melakukan satu atau lain cara," kata Adar kepada CNN. Untuk membuat rencananya berhasil, Adar pertama-tama harus mengumpulkan hampir 1 miliar dolar AS. Selain itu SII juga telah berjanji untuk memberikan pasokan vaksin kepada negara-negara miskin. Jika hal tersebut berhasil, Adar akan menyelamatkan nyawa yang tak terhitung jumlahnya dan dipuji sebagai pahlawan selama periode pandemi Covid-19. Tak lama, rencananya menemukan titik terang. Uji klinis berhasil dan AstraZeneca mendapat persetujuan dari regulator Inggris pada Desember 2020. Untuk mempersiapkan produksi vaksin AstraZeneca, Adar mengatakan dia menghabiskan US$ 800 juta untuk membeli bahan kimia, botol kaca dan bahan mentah lainnya, serta meningkatkan kapasitas produksi di pabriknya di kota Pune, India Barat. Keluarga Adar memetakan jalan yang tidak biasa untuk menjadi salah satu pembuat vaksin terkemuka di dunia. Mereka telah membiakkan dan membalap kuda ras murni sejak tahun 1940-an, melakukan diversifikasi ke bidang farmasi, keuangan, dan real estat selama setengah abad terakhir. Namun jalannya tak selalu mulus. Gelombang ketiga Covid-19 di India membuat SII diragukan kemampuannya untuk memproduksi vaksin dalam skala besar. India saat itu melaporkan ada 400 ribu kasus harian, yang kemungkinan jauh lebih tinggi kata para ahli. Pada saat itu, hanya 2 persen dari 1,3 miliar penduduk India yang telah divaksinasi lengkap dan pemerintah juga lamban mendapatkan pesanan untuk lebih banyak vaksin. Hal ini membuat SII harus berhenti sementara memasok vaksin Covid-19 untuk negara miskin dan memproduksi vaksin hanya untuk India. "Saya selalu menjadi patriot untuk negara saya, dan jika negara saya membutuhkan fasilitas saya, saya akan melakukan yang mereka katakan," jelas Adar. Saat ini SII masih dalam tahap produksi vaksin dengan target ratusan juta dosis untuk disalurkan kepada negara-negara miskin di seluruh dunia. (dtc/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru