Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
Tekan Harga Bahan Pokok, Bulog Jatim Laksanakan Operasi Pasar
Portaltiga.com, SURABAYA - Operasi pasar dan pasar murah yang digelar Divre Bulog Jawa Timur di beberapa lokasi sejak awal Ramadhan 2016 telah menunurunkan beberapa harga komoditas pokok seperti bawang merah, bawang putih, gula pasir, dan mingak goreng.
Kepala Divre Bulog Jatim Witono, mengatakan operasi pasar dan pasar murah digelar Bulog di 38 titik Provinsi Jatim, dan telah menurunkan harga seperti bawang merah sebesar 22,46 persen, dari harga rata-rata Rp34.406 menjadi Rp26.679.
"Untuk komoditas lain tercatat bawang putih mengalami penurunan sebesar 7,51 persen, tepung terigu 0,32 persen, gula pasir 0,74 persen dan minyak goreng curah 1,03 persen," ucap Witono ditemui saat buka puasa bersama di Kantor Divre Bulog Jatim, Surabaya.
Ia mengatakan, dengan adanya hasil penurunan harga beberapa komoditas membuktikan operasi pasar dan pasar murah yang digelar Bulog Jatim berhasil menahan laju kenaikan harga, seperti tujuan awal digelarnya operasi tersebut.
Witono mengatakan operasi pasar yang digelar Bulog Divre Jatim meliputi berbagai kegiatan seperti operasi pasar bantuan ongkos angkut, operasi pasar Cadangan Beras Pemerintah (CBP), operasi pasar mandiri, serta pasar murah.
"Awal memasuki Ramadhan, harga kebutuhan pokok memang berpotensi naik, dan untuk mengantisipasinya kami berupaya menahan laju kenaikan harga dengan optimalisasi pendistribusian beras sejahtera," katanya.
Sebelumnya, menjelang Ramadhan Bulog Jatim menyalurkan beras untuk masyarakat sejahtera di Jatim sebesar 42.862 ton untuk 2,8 juta Rumah Tangga Miskin (RTM), dan tersebar di 8.506 titik distribusi, dengan RTM menerima 15 kg/bulan dan harga Rp1.600 per kg.
Sementara terkait dengan stok beras ke depan, Witono mengaku untuk wilayah Jatim cukup aman, karena saat ini telah memilik stok sebanyak 339.015 ton beras, dan setiap hari juga masih terdapat 4 ribu ton beras masuk ke gudang Bulog.
"Kalau stok cukup aman, dan diperkirakan bisa bertahan sampai 7 hingga 9 bulan ke depan atau sampai Februari 2017," katanya.