Baca Juga : Diikuti Satu Paslon, KPU Surabaya Akan Adakan Debat Publik Perdana Hari Ini
Portaltiga.com - Nama anggota legislatif Surabaya dari Partai Demokrat, Herlina Harsono Njoto semakin santer terdengar. Kali ini bukan tentang menjadi kinerja positifnya selama menjadi anggota legislatif pada periode lalu. Namun perempuan yang juga merupakan seorang psikolog itu digadang-gadang untuk maju menjadi calon Wali Kota Surabaya pada Pilwali yang akan digelar mulai tahun 2020 mendatang. Nama Herlina menjadi santer terdengar pasca Sekretaris DPD partai Demokrat, Renvile Antonio dan pengamat Parlemen Watch, Umar Sholahudin menyebut kinerja perempuan yang pada periode lalu menjabat sebagai Ketua Komisi A DPRD Kota Surabaya sudah sangat baik dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat Kota Pahlawan. Bahkan, Renvile menyebut Herlina adalah Ahok dalam versi perempuan di Surabaya. Sebutan ini bukan tanpa dasar. Sebab selama herlina menjabat sebagai legislator, Herlina dikenal sebagai sosok yang tegas. "Saya secara pribadi ya tersanjung lah ya. Mengapresiasi bahwa kemudian dari radarnya partai itu saya termasuk salah satu kader yang punya peluang," jelas Herlina saat ditemui di ruang Fraksi Demokrat, Senin (15/09/2019). Jika nanti dirinya benar-benar ditunjuk oleh Partai berlambang Merci itu untuk maju dalam Pilwali, dirinya mengaku akan siap mengikuti arahan dari Partai. "Sebagai petugas partai itu ditempatkan dimana saja ya saya harus siap," tegas Ketua Bappilu Partai Demokrat Surabaya ini. Namun ia tidak ingin terburu-buru untuk memutuskan maju bersaing dengan nama yang sering muncul untuk digadang menjadi orang nomor satu di Surabaya. Mengingat ia masih harus mengkomunikasikan selain dengan internal Partai tapi juga dengan lintas partai untuk memenuhi syarat 20 persen jumlah kursi legislatif agar dapat mengusung calon melalui jalur partai. Untuk itu ia memastikan, jika nanti dirinya jadi maju menjadi Wali Kota, menurutnya akan menjadi peta baru yang dapat meramaikan Pilwali Surabaya. Ia pun mengaku telah memulai untuk menjalin komunikasi dengan lintas partai. "Karena ini membuka warna baru, membuka peta baru, maka komunikasi tipis-tipis ini sudah mulai ada," tuturnya. Namun ia masih enggan menyebut dengan Partai mana ia melakukan komunikasi. Tapi dirinya memastikan bahwa dirinya tidak menjalin komunikasi dengan Partai pemenang pemilu 2019 lalu, yakni PDIP. "Karena mengomongkan hal yang sifatnya belum pasti itu kan masih tabu diomongkan," pungkasnya. (tea/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.