Baca Juga : Kusnadi: Kebudayaan adalah Filter Globalisasi
Portaltiga.com - Batik yang tidak hanya melulu dimanfaatkan untuk kebutuhan sandang, namun juga dipergunakan sebagai sarana mengekspresikan diri, sebelas seniman dari Komunitas Batik Lukis Jawa Timur menggelar pameran bertajuk Rona Pesona di Galeri Paviliun House of Sampoerna pada tanggal 18 Juli - 10 Agustus 2019. Gelaran pameran ini merupakan wujud eksistensi Komunitas Batik Lukis Jawa Timur yang terus berkreasi dan berinovasi sejak pertama kali disatukan pada pameran bersama tahun 2016 di House of Sampoerna. Keinginan kuat dari kesebelas seniman batik untuk menciptakan harmonisasi warna dan teknik yang beragam terlihat pada hasil karya yang ditampilkan. Pada pengerjaannya, seniman batik lukis harus mampu menggabungkan antara kemampuan melukis dan membatik yaitu dengan mengaplikasikan malam panas dan melalui proses penglorotan. Karya yang diciptakan tidak hanya memiliki estetika seni namun juga memiliki filosofi yang penuh makna. Motif yang digoreskan dalam Batik Lukis pada pameran kali ini terinspirasi dari hal-hal yang ada di sekitar masyarakat, seperti keindahan alam, kehidupan masyarakat Jawa maupun cerita legenda. Kreasi Diah Gardenia berjudul The Hidden Garden of Sun Flower menggambarkan keindahan alam yang terwujud dalam keeksotisan bunga matahari sebagai latar inspirasi. Sedangkan Suharwedi lebih memilih mengangkat cerita tentang Aji Saka, legenda Jawa pada karya berjudul Dotosowolo dan Podojoyonyo. Lain halnya dengan Q Sakti Laksono yang menciptakan lukisan abstrak dipadu dengan unsur etnik dan warna yang cerah. Selain itu masih ada karya dari Basuki Ratna Kurniawan, Budi Wuryanto, Guntur Sasono, Imam Subandi, Nanang Suprayitno, Prima Klampis, Pengky Gunawan, dan Tjiplies Pudji Lestari. Karya karya yang ditampilkan pada pameran kali ini diharapkan mampu memberikan warna tersendiri bagi perkembangan Batik di Jawa Timur. Batik tak hanya sebagai bagian dari budaya sandang masyarakat Indonesia tapi juga sebagai karya seni yang mempesona dan layak untuk dikoleksi serta diapresiasi, tutur Guntur Sasono selaku ketua pameran. Manager House of Sampoerna, Rani Anggraini, berharap pameran ini dapat menunjukkan kekayaan budaya Indonesia terutama kepada wisatawan asing yang berkunjung ke HoS. Selain memperluas pengetahuan masyarakat tentang perkembangan batik lukis. Semoga pameran ini juga menjadi penyemangat bagi para seniman batik lukis agar terus mengeksplorasi dan berinovasi berbagi teknik sehingga batik lukis bisa semakin diminati masyarakat, lanjut Rani.(fey/fey)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.