Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
Kejurnas Piala KSAD 2016, Jatim Andalkan Atlet Lapis Kedua
portaltiga.com: Kejurnas Karate Piala KSAD 2016 di Jambi, 28-30 April menjadi ajang pembuktian atlet lapis kedua Jatim, setelah gagal meraih medali dalam Pra PON 2015. Dalam kejurnas Piala KSAD ini, Forki Jatim mengirim 9 atlet dan kata beregu putra.
Kesembilan karateka itu, Angga Laksamana, Bintang Herlangga, Hans Saputra, Kevin Hidayat, Rafi Haidar, Septian Adly P (putra) dan Fitria, Ainur Rachma, Besty Mega (putri).
"Harapan kita atlet non medali Pra PON ini bisa menunjukkan prestasi bagus di Piala KSAD, sebagai tolok ukur kemampuan mereka di PON Jabar," kata Kabid Pembinaan dan Prestasi Pengprov Forki Jatim, Johanes Kunto kepada wartawan di sekretariat Pengprov Forki Jatim, Rabu (26/4).
Sembilan karateka yang dikirim ke Piala KSAD ini, sekaligus untuk menambah jam terbang sebelum diterjunkan di PON XIX 2016, Jabar. Pasca kegagalan meraih medali di Pra PON, mereka perlu dimatangkan lagi kemampuannya.
Meski turun dengan lapisan kedua, Forki Jatim tetap manergetkan meraih medali. Target tersebut mengacu pada hasil yang digapai dalam Piaka KSAD 2015, dimana Jatim mampu merebut dua emas lewat karateka putri Sisilia dan Yuswinda.
"Dalam setiap kejuaraan yang diikuti, kita selalu menargetkan medali. Tak terkecuali di Piala KSAD tahun ini, meski tanpa diperkuat karateka inti," tuturnya.didampingi manajer tim karateka Jatim, Suyanto Kasdi.
Harapan tersebut tidak terlalu berlebihan. Mengingat, pada Piala KSAD tahun ini, Jatim tidak menerjunkan karateka intinya. Para peraih medali Pra PON ini diistirahatkan dan akan dikirim ke Vietnam untuk menjalani Training Center (TC) akhir Mei.
Di Pra PON, tim karate Jatim mendapat 2 emas 2 perak 3 perunggu. "Program kita menjelang PON Jabar, menang ada try in dan try out. Yang mengikuti try in dikirim ke Piala KSAD, sedangkan try out ke Vietnam diikuti karateka peraih medali Pra PON," ungkapnya.
Pihaknya membantah sengaja tidak mengirim karateka intinya ke Piala KSAD, karena khawatir mengalami cedera yang dapat mengancam peluang Jatim merebut medali emas PON Jabar. Di cabor karateka, masalah cedera itu hal biasa dan sudah menjadi resiko atlet.
"Tak perlu kuatir cedera. Justru atlet karate semakin banyak bertanding semakin bagus. Kalau cedera itu resiko. Jangankan bertanding, dalam latihan pun sering terjadi atlet cedera," jelasnya.
Selain itu, daerah lain diperkirakan tidak menurunkan karateka terbaiknya. Dengan demikian, peluang untuk merebut medali emas akan terbuka lebar. "Piala KSAD ini sebagai ajang seleksi atlet SEA Games tahun depan. Jadi, ini kesempatan besar untuk terpilih menjadi atlet SEA Games," tandasnya. (Bmw)