Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
Tak Menunjukkan Kualitasnya,Dua Pemain Tim PON Jatim Dicoret
Portaltiga.com: Gara-gara tak ada peningkatan skill selama latihan, Tim sepakbola PON Jatim memulangkan dua pemainnya. Kedua pemain yang dicoret dari squad asuhan Hanafing itu adalah Akbar Maha Putra dan M Sulton.
"Mereka yang dipulangkan adalah pemain magang. Selama berlatih keduanya tidak disiplin dan tak ada peningkatan skill," kata pelatih kepala tim sepakbola PON Jatim, Hanafing ketika ditemui di KONI Jatim, Senin (4/1).
Dengan dicoretnya dua pemain tersebut, maka tim PON Jatim tinggal 28 pemain. Terdiri atas 22 pemain inti dan 6 pemain magang. Namun, jumlah itu akan bertambah karena Hanafing akan menambah satu pemain lagi.
Satu pemain itu dulunya pernah bermain di tim PON Jatim. "Namanya, Vava Mario Yagalo. Dia pemain lama kami di PON. Hari ini kami telah menghubungi semua pemain untuk kumpul dan mulai latihan," ujarnya.
Selain memastikan tambahan satu pemain itu, mantan pemain andalan Niac Mitra Surabaya itu juga menekankan bahwa posisi Vava akan berubah. Posisi Vava saat ini adalah stopper dan nantinya akan kembali menjadi striker.
"Awalnya dia seorang striker. Karena waktu itu dipinjam pelatih Subangkit di tim Sriwijaya FC U-21, akhirnya kami pinjamkan untuk menambah jam terbang. Namun oleh Subangkit, dia diubah posisinya sebagai stopper," paparnya.
Perubahan posisi dari stopper ke striker ini juga tak lepas dari kelemahan tim PON Jatim pada ketajaman gol lewat heading. Hanafing menilai, Vava punya skill pada heading, tendangan serta positioningnya yang bagus, sehingga dia ditempatkan sebagai striker.
"Kalau nanti gabung disini, kami kembalikan ke posisi aslinya striker. Saat menjadi stopper, dia belum teruji sebagai stopper bagus. Buktinya ketika di Persija, penampilannya tak maksimal," paparnya.
Dengan akan masuknya Vava, maka stok striker di tim Pra PON Jatim akan bertambah. Selain Vava, ada beberapa nama yang punya ketajaman gol, seperti Dendy Sulistyawan, Ridho Nurcahyo, Riki Hamzah, Imam Bayhaqi dan Syafrizal Harahap. (Bmw)