Baca Juga : Pemerintah Terapkan PPKM Level 3 saat Natal dan Tahun Baru
Portaltiga.com - Persekutuan Doa Oikumene Kasih menggelar acara perayaan Natal dan Tahun Baru 2018 di Dyandra Convention Center Grand Ballroom Jl Basuki Rahmat Surabaya, Selasa (11/12).Dalam perayaan natal kali ini, tak hanya dihadiri oleh ratusan umat nasrani yang sedang merayakan natal, namun juga dihadiri oleh sejumlah tokoh lintas agama. Pimpinan Persekutuan Doa Oikumene Kasih, Debora Helmi mengaku bahagia, bisa menggelar natal lintas agama karena dihadiri beberapa tokoh agama dan kepercayaan dan sejumlah elemen dari berbagai latar belakang suku dan agama. Ada tujuh lintas iman. Ada Islam, Hindu, Budha dan kepercayaan lainnya, ujarnya Debora mengharapkan, meskipun persekutuannya hanya sebagian kecil dari kalangan masyarakat, namun dengan adanya perayaan natal lintas agama ini akan menjadi berkat bagi Negara Indonesia. Kami bukan hanya beragama dan beribadah, tapi juga bisa menjadi berkat buat negara ini. Karena kami tinggal di Indonesia, tandasnya. Tokoh agama yang tampak hadir diantaranya Pdt SoetjiptoTjoe Angga (Kristen), Agatha Retnosari (Katolik), Gus Aan Ansori (Islam), Pandita Amri (Budha), Liem Tiong Yang ( Kong Hu Cu), dan Naen, Otto serta Dia Jenni wakil dari aliran kepercayaan. Selain itu, tampak hadir juga Puti Guntur Soekarno Putri, Wakil Bupati Lamongan Kartika Hidayat, serta yang tampak berbaur dengan undangan lainnya seperti Gusdurian, FKUB, RJM, GEMA, dan juga Banser. Sosok Permadi Arya yang lebih dikenal dengan sapaan Abu Janda juga terlihat hadir sebagai undangan, dan sejumlah artis ibu kota diantaranya, Grace Simon, Andre Hehanusa, dan Lita Zein. Aan Anshori, Koordinator Jaringan Islam Anti Diskriminasi yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan, bahwa cara beragama yang sehat adalah dengan menghormati dan ikut bersuka cita manakala pemeluk agama lain bersuka cita. Spirit natal yang berwarna warni meneguhkan komitmen kebhinekaan antar agama dan kepercayaan, katanya. Menurutnya masa depan Indonesia ditunjukkan dengan keberagaman bukan penyeragaman yang justru menyengsarakan bangsa ini. Aan Ansori juga tergabung dalam komunitas Gusdurian atau pengagum dan penerus perjuangan Gus Dur. Kelompok Gus Durian terlibat dalam setiap kegiatan perayaan Natal Lintas Agama yang ketiga kalinya diselenggarakan ini. Teman Gus Durian ikut untuk menghormati dan memberikan pesan damai tentang natal, paparnya Ia menegaskan, dengan keterlibatannya pada perayaan natal lintas agama, pihaknya ingin mengabarkan kepada publik bahwa perbedaan keyakinan tak menghalangi seseorang untuk bergembira dan merayakan perbedaan. Pesan Pancasila dan Kebhinekaan itu selaras dengan keislaman. Semakin Islam, semakin respek pada agama lain, melindungi dan menghargai identitas masing-masing, terangnya. Perayaan Natal di Gedung Dyandra berlangsung semarak. Selain memanjatkan doa untuk bangsa dan negara, juga diisi dengan beberapa acara hiburan. Di samping aparat keamanan dari TNI/Polri, nampak puluhan Banser Surabaya yang ikiut menjaga keamanan perayaan. (tea/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.