Baca Juga : AHY Lulusan Terbaik Unair, dr Agung Mulyono: Kami Bangga
Oleh: Andi Arief 1. Saat Prabowo dan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) membicarakan koalisi 24 Juli 2018, ada 5 DPD Demokrat yang kebetulan bukan basis suara Prabowo di 2014 dan hasil surveikarena alasan politik identitastidak akan diikutsertakan ketua DPDnya dalam Tim Pemenangan Pilpres. 2. Dalam pertemuan tersebut Prabowo memaklumi realitas yang ada dalam internal Partai Demokrat. Partai Demokrat sebetulnya menjadi korban atas meluasnya politik identitas. 5 daerah itu yang jelas bukan di Jawa. 3. Prabowo dan SBY sangat memahami bahwa dalam demokrasi memang memerlukan suara terbanyak, namun demokrasi sendiri tidak bisa menghapus politik identitas dan keberagaman. Prabowo dan SBY setuju hal itu harus diatur dan dihormati. 4.Ada 5 DPD Demokrat yang setia terhadap Partai Demokrat namun meminta kebijaksanaan atas realitas yang sudah terjadi. Mereka akan berkonsentrasi pemenangan Pileg dan bukan Pilpres. Di balik koalisi Gerindra dan Demokrat ada kesepakatan soal ini yang bisa dijelaskan. 5. Partai Demokrat adalah rumahnya segala perbedaan yang harus dikelola secara bijaksana. Andai saja berkoalisi dengan Jokowi, bisa saja muncul sebaliknya, dimana 29 DPD meminta kebijaksanaan serupa. Pasti tidak mudah juga bagi partai kami mencari solusi. 6. Persoalan 5 DPD Demokrat yang tidak akan diikutkan dalam tim Pilpres Prabowo akan ada solusi pembentukan tim pemenangan di 5 provinsi itu dengan mempertimbangkan hal-hal di atas. 7. Prabowo dan SBY sangat berpengalaman dalam mengatasi situasi seperti ini untuk mendapatkan solusi yang cespleng. Jadi ini bukan Demokrat main dua kaki, tetapi betapa besar upaya Demokrat menghargai perbedaan apalagi yg menyangkut politik identitas. *) Wakil Sekjend Partai DemokratIkuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.