Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
Memalukan,Tim Sepakbola Pra PON Jatim Tumbang Oleh DKI Jakarta
Portaltiga.com: Memalukan. Kalimat itu barangkali pantas ditujukan Tim sepakbola Pra PON Jatim. Peluang yang sudah didepan mata, akhirnya sirna. Untuk kali pertama, Jatim gagal meloloskan cabang olahraga (cabor) sepakbola ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 di Jabar.
Tim sepakbola Pra PON Jatim dipermalukan oleh DKI Jakarta di laga lanjutan Pra PON di stadion Arcamanik, Bandung, Jumat (25/3). Tiga menit menjelang bubaran, DKI mampu mencetak gol untuk menyingkir Jatim.
Di laga lanjutan Jumat pagi tadi, Jatim bermain imbang 2-2. DKI Jakarta mampu memanfaatkan sisa waktu 16 menit dengan mencuri satu gol lewat Syamsul Bahri menit 87.
Sebelumnya, di laga yang sempat dihentikan pada menit 74 gara-gara kericuhan Kamis (24/3) kemarin, Jatim sempat unggul sementara 2-1. Dua gol Jatim diciptakan Iman Budi Hernandi pada menit ke 53 dan Dendy Sulistyawan menit ke 64. Sedangkan gol DKI Jakarta dicetak Ahmad Ihwan pada menit 8.
Dengan hasil imbang tersebut, Jatim harus puas menempati urutan ketiga dengan nilai 6, hasil satu kali menang dan 3 kali seri. Peringkat pertama dan kedua ditentukan dalam pertandingan terakhir antara DKI Jakarta lawan Jateng, Sabtu (26/3).
Laga terakhir DKI lawan Jateng sudah tidak menentukan lagi, karena keduanya sudah memastikan diri lolos ke PON Jabar. Kedua tim sama-sama mengantongi nilai 7, hasil dua kali menang dan satu kali seri.
Mau tidak mau, kegagalan ini, sungguh menyakitkan. Unggul jumlah pemain dan menyisakan waktu 16 menit, bukannya Jatim menambah gol. Justru, Jatim yang kebobolan satu gol.
Tentu saja, hasil ini merupakan prestasi terburuk sepakbola Jatim. Sepanjang keikusertaannya di PON, baru kali ini Jatim tidak meloloskan cabor sepakbola di PON Jabar. Jatim cetak sejarah, cabor paling populer ini tidak bisa unjuk kebolehan di arena PON.
Kegagalan tersebut, sekaligus tamparan keras bagi sang arsitek Hanafing. Mantan pemain Niac Mitra Surabaya itu dinilai tidak jeli dalam menerapkan taktik dan strategi ketika timnya sudah unggul 2-1.
Jatim yang juga unggul jumlah pemain, karena DKI bermain 10 orang, Hanafing malah menurunkan tiga striker. Tampilnya tiga striker dinilai tidak efektif, karena membuat lubang jantung pertahanan.
DKI yang mendapat tekanan, praktis bermain bertahan dan mengandalkan serangan balik. Hasilnya, DKI bisa mencuri satu gol pada menit 87 lewat Syamsul Bahri yang sekaligus meloloskan cabor sepakbolanya ke PON Jabar. (Bmw)