Baca Juga : Risma Disambut Meriah di Pasar Gorang Gareng Magetan, Dorong Kemandirian Perajin Batik
Portaltiga.com - Ketua Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kembali menyapa generasi milenial Surabaya. AHY ditemani calon wakil gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak nongkrong di Warunk Upnormal Wiyung, Senin (2/4/2018) malam. Kehadiran dua calon pemimpin masa depan ini tentu saja menjadi magnet bagi anak muda. Acara tersebut menjadi ajang penyerapan aspirasi anak muda Jawa Timur. Ini sekaligus bukti janji AHY dan Partai Demokrat yang all out memenangkan Khofifah - Emil. "Saya sangat senang banyak komunitas muda di daerah. Kini saatnya anak muda, tidak hanya berkarya di profesi, tapi juga aktif berpartisipasi di proses politik dan proses demokrasi," kata AHY. AHY berharap proses politik yang mulai digeluti anak muda melahirkan pemimpin terbaik untuk masyarakat dan negeri, terutama Jawa Timur. Ia juga menyatakan komitmen bahwa dirinya siap setiap saat bertemu dengan generasi muda. "Politik itu keren bisa kita pilih cara-cara yang keren dan baik. Kita hindarkan stigma politik yang serba kotor dan serba mengerikan dan serba menimbulkan benturan. Politik masih bisa dilakukan dengan cara yang baik. Yang edukatif sehingga bisa diterima oleh banyak kalangan," papar dia. AHY pun menilai Emil Dardak adalah sosok yang keren dan baik. Usinya baru 33 tahun namun prestatif. Emil dinggap selalu mau keluar dari zona nyaman dan punya tekad kuat memajukan daerahnya. Sedang Emil, mengaku sangat senang kampanyenya didampingi AHY. Menurut Emil, sosok Emil, AHY adalah sosok yang karismatik. "Kampanye bareng Mas AHY seru banget, beliau orangnya ramah, dan tokoh yang berkharisma. Mas AHY seperti magnet untuk pemuda. Semoga ini menjadi ajang kita untuk saling bersinergi," kata Emil. Ia menambahkan, tentu kedatangannya bersama AHY, bisa membangun kesadaran bahwa sudah saatnya kesempatan bagi generasi muda untuk bisa mendapatkan kepercayaan menjadi pemimpin, dan menjawab tantangan di era yang baru. "Kita sudah lihat perdana menteri di beberapa negara di dunia sudah dijabat oleh generasi milenial, artinya generasi milenial baik di commerce maupun pemerintahan itu dituntut oleh zaman untuk berani mengambil peran yang lebih," ungkap pria yang meraih gelar doktor termuda di Jepang tersebut. Menurut Emil, pemuda yang menginginkan untuk jadi pemimpin bukan ambisi, tapi memang sebuah tuntutan zaman. "Kalau kita takut duluan, bagaimana generasi muda bisa menjawab tuntutan itu, sudah saatnya generasi muda memimpin," tandas Emil. (abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.