Baca Juga : Risma Disambut Meriah di Pasar Gorang Gareng Magetan, Dorong Kemandirian Perajin Batik
Portaltiga.com - Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) 2018, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengeluarkan seruan kepada seluruh warga Muhammadiyah. Seruan dikeluarkan agar warga Muhammadiyah tidak salah dalam memilih pemimpin Jatim ke depan. "Yang pertama, warga Muhammadiyah menggunakan hak pilih cerdas. Warga Muhammadiyah harus memilih Gubernur dan Wakil Gubernur untuk kemajuan Jawa Timur dan daerah-daerah setempat," kata Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Seruan tersebut, disampaikan Haedar Nashir kepada wartawan di sela Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Majelis Pembina Kesehatan Umum (MPKU) PP Muhammadiyah di Hotel Santika, Surabaya, Rabu (7/3/2018). Rakernas MPKU ini dihadiri Gubernur Jatim Soekarwo. Seruan kedua, menurutnya, adalah mengdepankan dan mendorong agar para kontestan dan pendukungnya mengembangkan politik yang beradaban. Mereka harus menjauhkan nirpolitik transaksional, karena itu kurang mendidik. "Sejak awal Muhammadiyah menjadikan uang sebagai musuh utama," tegasnya. Yang ketiga, yaitu warga Muhammadiyah dan Muhammadiyah secara institusi mengawasi sesuai dengan kultural dan moral kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur. "Ini penting agar jalan Pilgub dan Pilkada secara keseluruhan berjalan konstitusional, demokratis, jujur dan bermartabat," tandasnya. Pilkada Jatim yang akan digelar 27 Juni 2018 untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur periode 2019-2024 diikuti dua pasangan calon, yakni Khofifah Indar Parawansa-Emil Dardak dengan nomor urut satu, dan Gus Ipul-Puti Guntur nomor urut dua. Pasangan nomor satu merupakan calon dari koalisi Partai Demokrat, Golkar, PAN, PPP, Hanura dan NasDem, sedangkan pasangan nomor dua adalah calon dari gabungan PKB, PDI Perjuangan, PKS serta Gerindra. (bmw/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.