Baca Juga : Tim Risma - Gus Hans Laporkan Anomali Pilkada Jatim ke MK
Portaltiga.com - Pengamat politik Airlangga Pribadi menilai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Timur (Jatim) 2018 kurang dinamis. Harus ada inovasi-inovasi kampanye yang menekankan pada bagaimana kedua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur turun ke bawah. Penilaian itu disampaikan Airlangga setelah melihat kedua pasangan calon gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Khofifah Indar Parawansa berkampanye selama tujuh hari dalam pilkada Jatim yang akan digelar 27 Juni 2018 pada diskusi Merawat Kebhinnekaan "potensi politik identitas dan isu SARA dalan pilkada Jatim di hotel Sahid Surabaya, Kamis (22/2/2018). Menurutnya, popularitas Gus Ipul dan Khofifah sudah optimal. Pertarungan pilkada Jatim ditentukan dari bagaimana performa dan kemampuan untuk melakukan inovasi-inovasi dan konsolidasi politik dari calon wakil gubernur. "Ini yang saya pikir belum optimal didorong. Inovasi kedua calon wakil gubernur (cawagub), Puti Guntur Soekarno dan Emil Dardak belum kelihatan," ujar Direktur The Initiative Institute ini. Secara terus terang, Airlangga mengaku belum ada inovasi yang muncul pada kedua cawagub. Inovasi cawagub harus muncul sebagai individu atau sendirian untuk menunjukkan bahwa mereka masih pantas sebagai wagub. "Ke depan, kita melihat bahwa yang dipilih nanti bukan hanya figur dimana gubernurnya yang leading. Tapi, kita melihat kedua pasangan ini saling menghadapi satu sama lain. Ini yang masih perlu didorong," paparnya. (bmw/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.