Baca Juga : Prabowo Temui Mahasiswa Indonesia di Kairo, Ingat Pesan Ini
Portaltiga.com - Bergelut dalam komunitas debat yang belum secara resmi dibentuk sebagai lembaga minat bakat di bawah fakultas tak menyurutkan semangat dari tiga mahasiswa Universitas Airlangga (UNAIR) untuk terus meraih prestasi. Tiga mahasiswa yang tergabung dalam komunitas debat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNAIR itu baru saja meraih juara II (runner-up) sebuah ajang kompetisi Napoaleon (National Debate Political Competition) yang diadakan di Universitas Kristen Indonesia (UKI) pada 2931 Januari lalu. Tiga mahasiswa tersebut adalah Muhammad Risyad Fahlefi (ilmu politik), Abidzar Roeri Bahrelvi (sosiologi), dan I Gusti Ngurah Dicky Harvana (hubungan internasional). Ketiganya merupakan mahasiswa FISIP yang tengah menempuh studi pada semester IV. Dengan bertema Politik Identitas dan Kebhinekaan, Risyad dan tim telah melalui dua tahap. Yakni, pre-eliminasi dan babak penyisihan. Pada tahap pre-eliminasi, mereka melawan tim dari Universitas Indonesia (UI), Institut Pertanian Bogor (IPB), serta UKI. Selanjutnya, dalam babak penyisihan, ketiganya beradu argumen dengan tim dari President University (dua kali) dan UKI. Sampai di babak final, mereka melawan delegasi dari Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga memperoleh posisi runner-up. Risyad mengakui, delegasi komunitas debat FISIP sudah beberapa kali mengikuti event dan lomba yang serupa. Baik di tingkat regional maupun nasional. Prestasi komunitas debat FISIP sebenarnya sudah sangat banyak, mulai senior-senior kami. Hingga sekarang, kami berusaha untuk tetap melanjutkannya. Sayang, prestasi ini (dari senior-senior kami yang lebih dulu, Red) sangat jarang terekspos, ujar Risyad saat ditemui, Senin (5/2/2018). Sementara itu, Risyad sangat berharap komunitas debat tersebut kelak diresmikan menjadi sebuah badan semi otonom (BSO) fakultas. Yakni, legal serta berada langsung di bawah naungan FISIP UNAIR. Ini (komunitas debat FISIP, Red) masih komunitas. Harapan saya sangat besar untuk diresmikan menjadi BSO. Sebab, sebenarnya komunitas ini sudah menghasilkan banyak trofi dan selalu ada regenerasi di dalamnya, ujar Risyad. Walau, regenerasinya tidak secara resmi. Hanya berdasar ketertarikan yang sama dari mahasiswa FISIP, imbuhnya. Meski demikian, lanjut Rasyid, sejauh ini departemen maupun dekanat FISIP selalu memberikan dukungan kepada mahasiswa komunitas debat yang akan mengikuti lomba. Salah satunya melalui kemudahan dalam mengurus perizinan. (doy/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.