Baca Juga : Dinkes Surabaya Angkat Bicara Soal Sakit Yang Diderita Risma
Portaltiga.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya akan lakukan pemberian vaksin difteri secara bertahap dalam tahun 2018. "Kami akan mulai melakukan imunisasi massal dengan pmberian vaksin untuk mencegah penyakit difteri secara 3 tahap dimulai Februari dilanjutkan Juni dan terakhir Desember 2018," kata Kepala Dinkes Kota Surabaya Febria Rachmanita, Kamis (18/1/2018). Sebanyak 6.677 Pos kesehatan disiapkan Dinas Kesehatan Kota Surabaya, untuk imunisasi massal penyakit difteri. Sasarannya, diberikan di bawah umur 19 tahun sebanyak 700 ribu lebih. Feny sapaan akrab Kadinkes ini mengungkapkan tahun 2017, ditemukan 29 kasus difteri. Setelah dilakukan pemeriksaan laboratorium, 28 dinyatakan negatif dan hingga Desember 2017, 1 orang dinyatakan positif. Ciri seseorang terkena penyakit difteri, kata Feny, akan mengalami kondisi demam, sakit pada tenggorokan, kemudian dipangkal tenggorokan terdapat selaput abu-abu yang bisa membesar dan menyumbat aliran saraf dan jantung, sehingga dapat menyebabkan kematian. "Kita punya sasaran untuk yang di bawah 19 tahun mencapai sekitar 753.498 orang. Usia 19 tahun kurang sehari juga tetap akan kita lakukan imunisasi," ujarnya. Untuk memuluskan imunisasi massal pencegahan penyakit difteri, pihaknya menyiapkan sekitar 6.677 pos-pos untuk mendukung berjalannya program ORI, dengan dibantu dari satgas, DP5A dan OPD terkait. Selain itu, pihaknya mengaku juga sudah bekerjasama dengan rumah sakit dan perguruan tinggi, dengan total tenaga vaksinator sebanyak 1.093 orang. Selain warga, sekitar 9 ribu petugas lapangan juga akan dilakukan imunisasi. Sasarannya adalah para petugas lapangan seperti Satpol PP, satgas, petugas kebersihan dan petugas kesehatan yang rentan terhadap penyakit. "Seluruh satgas lapangan yang rentan terhadap penyakit juga akan kita lakukan imunisasi tetanus, difteri dan hepatitis," ungkapnya. Tak hanya difteri, Feny juga menyebut mempunyai program kebijakan imunisasi Human Papillo Mavirus (HPV), untuk mencegah meningkatnya penderita kanker, terutama pada anak-anak kelas 5 Sekolah Dasar (SD). "Memang usia yang terbaik itu sekitar 11 sampai dengan 13 tahun, imunisasi akan kita berikan sebanyak tiga kali," pungkas dia. (dtc/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.