Baca Juga : Wakil Ketua DPRD Jatim Sambangi Korban Banjir Pacitan dan Trenggalek
Portaltiga.com - Longsor kembali terjadi di tebing tepian Sungai Kaliputih, Kabupaten Blitar. Tebing setinggi 50 meter longsor di Desa Sumberagung, Gandusari, ini kembali mengalami longsor susulan setelah sebelumnya mengalami longsor, Jumat (12/1/2018). Meski longsor kali ini tidak ada korban jiwa. Warga dan penambang sempat berlarian dan semburat. Namun satu truk tertimbun dan 3 truk terisolasi tidak bisa keluar dari kawasan tersebut. "Longsor terjadi Minggu (14/1) malam, kami belum bisa berbuat apa-apa karena kondisi mendung, daerah sana sudah gelap," jelas Kapolsek Gandusari, AKP Misdi dihubungi pagi ini, Senin (15/1/2018). Jika pekan lalu longsoran skala kecil terjadi di sisi barat, kali ini longsoran skala besar terjadi di sisi timur. "Informasi dari beberapa penambang, longsor terjadi dua kali. Yang pertama longsor kecil, lalu para penambang berlarian ke arah barat. Saat mereka lari, tiba-tiba terjadi longsor yang lebih besar lagi," paparnya. Akibatnya, mereka tak sempat memindahkan posisi truk yang semula terparkir di bawah tebing sisi timur tersebut. "Truk Elf milik Yudiantoro Nopol AG 9424 UT tertimbun. Pada saat bersamaan, di sisi utara sungai ada 3 unit truk yang juga sedang mencari pasir. Ketiga truk tidak bisa keluar dari lokasi karena bahu sungai tertutup oleh longsoran," ungkapnya. Saat ini polisi telah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Blitar untuk mengangkat badan truk. "Kondisinya sangat riskan, butuh alat berat untuk mengangkat badan truk. Sementara untuk menuju ke lokasi itu sangat sulit. Apalagi bahaya sewaktu-waktu mengancam jika curah hujan tinggi, banjir lahar dingin bisa menerjang sewaktu-waktu," papar Kapolsek. Menurutnya, Kali Putih terkenal dengan banjir bandang yang mendadak. Khususnya jika di sisi hulu wilayah lereng Kelud hujan. Banjir bandang tersebut akan disertai materil berupa pasir dan batu. Bila nantinya terjadi longsor susulan, otomatis akan membendung sungai dan sangat berbahaya terhadap para penambang di sisi selatan. "Aktivitas penambangan sampai saat ini masih berlangsung. Apabila secara tiba tiba bendungan dari longsoran tersebut ambrol akan mengakibatkan banjir bandang," ucapnya. Pihak kepolisian sendiri menyatakan perlu koordinasi dengan Pemkab Blitar untuk kembali menutup lokasi penambangan ilegal ini. "Kami perlu koordinasi dengan Pemkab Blitar untuk penutupan lokasi penambangan. Karena ini menyangkut kepentingan ekonomi dan hajat hidup orang banyak," jelas Kapolres Blitar, AKBP Slamet Waloya dihubungi pagi ini. (dtc/tea)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.