Baca Juga : KONI Jatim: Pengosongan Kolam Renang Hanya Sementara
Portaltiga.com - Kebijakan Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Jatim yang mengosongkan Kolam Renang KONI Jatim dari segala kegiatan tidak menguntungkan prestasi atlet Jatim. Yang menjadi korban sudah tentu atlet renang. Mereka kini kesulitan untuk mencari tempat latihan baru di Surabaya. "Kalau sudah tidak boleh lagi menggelar latihan di kolam renang KONI, murid-murid saya mau berlatih dimana. Mungkin ada, tapi tidak semudah itu membalikkan tangan," kata pelatih klub renang HIU Surabaya, Naniek Juliaty Soewadji kepada portaltiga.com di Surabaya, Jumat (12/10/2017). Padahal, perenang binaan mantan perenang nasional itu sedang mempersiapkan diri berlaga di kejuaraan renang Indonesia Open 10-15 Desember mendatang. Sudah tentu, dibutuhkan persiapan maksimal untuk mendapatkan prestasi bagus. Selama ini, para perenang klub Hiu mengandalkan kolam renang KONI Jatim untuk berlatih rutin dan mempersiapkan diri menghadapi kejuaraan resmi. "Kalau tidak ada latihan, sedangkan kita mau berlaga di Indonesia Open, apa mungkin bisa meraih prestasi. Kondisi ini, sudah dilaporkan ke Pengprov PRSI Jatim," tuturnya. Meski begitu, Naniek masih belum yakin langkah Pemprov Jatim dalam menertibkan administrasi pengelolaan asetnya yang berada di lingkungan KONI Jatim sudah final. "Itu kan baru lembaran berita acara dan belum ada tandatangan dari pihak-pihak terkait," tandas mantan ratu renang Asia ini. Memang, dalam laporan berita acara tersebut, tidak ada tanda tangan dari beberapa pihak yang mengikuti rapat pembahasan penertiban dan pengamanan aset milik Pemprov Jatim di Kantor Dispora Jatim tanggal 2 Oktober 2017. Antara lain, Kepala Dispora Jatim Supratomo, Biro Hukum Setdaprov Jatim dan Inspektorat Provinsi Jatim. (bmw/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.