Pemerintah Minta Pesantren Tekan Angka Golput

Baca Juga : Cegah Hepatitis Akut, Ketua Komisi D Minta Ponpes Tak Makan Dalam Satu Nampan

Portaltiga.com - Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) diminta untuk membantu pemerintah menekan angka golput atau masyarakat yang tak menggunakan hak pilihnya di setiap pesta demokrasi. Termasuk, dalam penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018. "IPI harus berperan agar setiap pemilihan umum maupun pemilihan kepala daerah membantu agar masyarakat menggunakan hak pilihnya," kata Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo usai menyaksikan pelantikan pengurus IPI Jatim periode 2016-2021 di Surabaya, Jumat (6/10/2017) malam. Menurutnya, IPI memiliki peranan sebagai pihak yang memiliki kontribusi nyata bagi pembangunan maupun kemajuan Bangsa Indonesia. Salah satunya dengan berpartisipasi dalam mewujudkan demokrasi yang berkualitas. Pentingnya turut menggunakan hak pilih, diharapkan mampu membantu mencetak pemimpin yang berkualitas dan amanah sesuai pilihan rakyat karena dipilih secara langsung. Meski membutuhkan anggaran besar untuk memilih pemimpin, tapi harapannya tercipta pemimpin pilihan rakyat yang berintegritas, amanah serta mampu memeratakan pembangunan. "Kami juga meminta IPI berperan dalam menjaga solidaritas dan konsolidasi umat di seluruh Indonesia sehingga tercipta suasana aman, nyaman dan damai dalam bermasyarakat maupun bernegara," tambah Menteri Dalam Negeri RI Tjahjo Kumolo ini. Ketua Umum DPP IPI Zaini Ahmad mengaku selama ini anggotanya dan santri mendukung demokrasi di Indonesia. Sekaligus semakin memperkuat perwujudan perkembangan politik di Indonesia. "Sebenarnya, IPI tidak berpolitik. Di Pilkada Jatim, IPI berharap pemimpin jujur dan berpihak kepada rakyat. Dari beberapa kandidat layak semua. Kita kembalikan kepada pesantren mana yang layak untuk dipilih," ujarnya. Tak hanya di bidang politik, IPI di Jatim maupun di Indonesia sangat diharapkan perannya untuk meningkatkan kualitas santri, di antaranya di bidang ekonomi, pariwisata maupun pengembangan teknologi informasi. "Di bidang ekonomi, kami akan ada pameran produk santri tingkat internasional yang bekerja sama dengan Kementerian BUMN, kemudian pengembangan wisata oleh santri, hingga digital pesantren yang kami terapkan nantinya di seluruh Indonesia," katanya. Di sisi lain, proses pelantikan yang berakhir hingga hampir tengah malam tersebut juga dihadiri mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko yang berkesempatan memaparkan wawasan kebangsaan di hadapan ratusan santri.(bmw/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru