Baca Juga : Relawan Gus Ipul Berisi Gerbong Kosong Tanpa Penumpang
Portaltiga.com - Volume ekspor kopi di Jawa Timur (Jatim) selama semester I/2017 tumbuh 3% dibandingkan periode yang sama di 2016. Dari 36.852 ton menjadi 37.941 ton. Secara nilai mencapai USD92,712 juta dari posisi tahun lalu USD73,797 juta. Tahun ini, negara tujuan utama ekspor kopi adalah Mesir, Malaysia, Jepang, Italia, Georgia, Amerika Serikat dan Jerman. Tren ekspor kopi sudah mulai bergeser dari sebelumnya mayoritas ke negara-negara Eropa, kini berubah ke Timur Tengah dan sejumlah negara Asia. Jatim mengekspor 60% dari produksi kopi lokal. "Selain mengandalkan ekspor, kami juga mendorong agar konsumsi kopi di dalam negeri terus naik, kata Wakil Gubernur (Wagub) Jatim, Saifullah Yusuf di sela acara East Java Coffee Festival (EJCF) di salah satu pusat perbelanjaan di Surabaya barat, Kamis (21/9/2017). Upaya menumbuhkan konsumsi kopi dalam negeri, menurut Gus Ipul, sapaan akrabnya, adalah dengan meningkatkan nilai tambah dari kopi tersebut. Salah satunya dengan memberi sentuhan yang berbeda dalam penyajian kopi. Kaum muda saat ini sudah tidak mempedulikan harga kopi, tapi lebih tertarik dengan pengalaman minum kopi. Minum kopi menjadi semakin menarik karena saat ini sudah banyak sekali barista (ahli menyajikan kopi), tandasnya. Ketua Asosiasi Pengusaha Kafe dan Restoran Indonesia (Apkrindo) Jatim, penyelenggara EJCF, Tjahjono Haryono menjelaskan, kegiatan ini menghadirkan 40 tenan pemilik coffee shop serta para supplier kopi dan para petani. Kegiatan ini, bertujuan untuk mengenalkan kopi ke masyarakat. "Mereka bisa belajar ilmu kopi, mengenal dan mengerti kopi. Potensi bisnis kopi sekarang sangat besar. Minum kopi bukan lagi kebutuhan, tapi sudah mengarah pada gaya hidup, ujarnya. Jatim sebagai penghasil kopi kedua terbesar selain Brazil, lanjutnya, seharusnya mampu memiliki ilmu tentang kopi. Sehingga tidak sekedar mengekspor kopi dan Indonesia hanya sebagai konsumen kopi olahan asing. "Konsumsi kopi di Indonesia masih rendah. Di Amerika Serikat, konsumsi kopinya sudah mencapai 200 gelas/kapita. Indonesia masih sekitar 20-50 gelas/kapita. Barista di kafe reatoran juga masih sedikit. Namun tiap tahunnya terus bertumbuh, katanya.(bmw/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.