Baca Juga : Risma Pantau Pendangkalan Sungai di Kota Madiun, Punya Solusi Begini
Portaltiga.com - Angin segar bagi Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa. Meski secara resmi belum memutuskan maju dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jatim 2018, Khofifah mendapat dukungan dari berbagai pihak. Dukungan kali ini diberikan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Pro Jokowi (Projo) Jawa Timur (Jatim). Organisasi masyarakat (ormas) yang terbentuk pada 2014 itu, siap mendukung Khofifah lantaran dinilai bisa menterjemahkan semangat Nawa Cita Presiden Joko Widodo (Jokowi). "Khofifah layak didukung. Ya, karena Khofifah bisa menterjemahkan semangat Nawa Cita Presiden Jokowi," kata Ketua DPD Projo Jatim, usai acara peringatan Hari Ulang Tahun Projo Ke-3 di Taman Budaya Cak Durasim, Minggu (20/8). Diakui, Khofifah saat ini sangat diharapkan oleh semua pengurus dan anggota Projo di Jatim untuk maju memperebutkan kursi gubernur Jatim. Hal ini akan disampaikan ke Jokowi melalui ketua DPP Projo. Khofifah itu punya hak politik untuk maju (Pilgub Jatim). Tidak seorang pun bisa menghalang-halangi Khofifah mencalonkan diri sebagai calon gubernur Jatim," ujarnya. Jika Khofifah nanti benar-benar serius maju di Pilgub Jatim, lanjutnya, tentu hal itu akan disampaikan terlebih dulu ke Presiden. Dia memastikan, Presiden akan memberi restu pada alumnus Universitas Airlangga (Unair) tersebut. Dari sisi partai, saya juga akan akan mendesak agar PDIP memberi rekom pencalonannya di Pilgub Jatim pada Khofifah, tandas Ketua Banteng Muda Indonesia (BMI), elemen muda dari PDIP Jatim ini. Apakah dirinya siap diduetkan dengan Khofifah?. Suhandoyo menyerahkan sepenuhnya kepada PDIP. Tak Khofifah, dipasangkan dengan kandidat lain, dia siap. Namun, kuncinya harus menang. "Saya tergantung perintah partai, karena saya dari partai. Maju terus oke, diminta mundur juga siap mundur. Asalkan harus melalui forum resmi DPP," jelasnya. Khofifah sendiri belum memberikan kepastian untuk maju di Pilkada Jatim. Dia masih mengukur kemungkinan berlaga di Pilkada Jatim ketiga kalinya. Termasuk, menggalang dukungan dari partai sebagai bekal untuk bertarung memperebutkan kursi orang nomor satu di provinsi Jatim. Tunggu saat yang tepat (maju Pilgub Jatim). Insya Allah, jika semua sudah siap dan lebih dari cukup, saya siap berangkat, ujar Ketua Umum PP Muslimat NU ini. Sebelum maju di Pilkada Jatim, mantan menteri pemberdayaan perempuan era Presiden Abdurahman Wahid ini terlebih dulu akan minta restu dari Presiden Joko Widodo. Pihaknya juga akan menyampaikan situasi dan kondisi politik yang ada di Jatim. Disisi lain, pihaknya juga akan tetap fokus untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai menteri sosial. Itu (menteri sosial) kan sudah mandat dari Presiden dan saya akan memaksimalkan kinerja kementrian, tandasnya. (bmw/arg)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.