Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
Terjadi Di SD Dr.Soetomo 1, Guru Lakukan Kekerasan Terhadap Siswa
Portaltiga.com-Dunia pendidikan di Surabaya saat ini tercoreng. Pasalnya, Tindak kekerasan terhadap anak didik siswa terjadi di SD Dr.Soetomo 1. Selasa kemarin (07/02/17) seorang guru Olahraga melakukan kekerasan terhadap siswa kelas IV SD Dr.Soetomo 1 yang bernama, Gladis. Akibat tindak kekerasan dengan melakukan pemukulan dikepala Gladis, akibatnya kepala siswa tersebut berdara.
Orang Tua Gladis, Yeti, mengatakan, anak kami dipukul kepalanya oleh Guru Olahraga yang bernama Singgi hingga berdarah. Kejadian pemukulan terjadi saat pelajaran olahraga. Menurutnya, kepala anaknya berdarah-darah, karena pemukulan dilakukan menggunakan gagang sapu.
Saat itu, kegiatannya loncat-loncat. Nah, karena capek dia (Gladis) berhenti sebentar, tiba-tiba didatangi guru olahraganya kemudian dipukul kepalanya, ujarnya kepada wartawan di Surabaya, Rabu (08/02/17)
Dengan rasa sedih, Yeti menjelaskan, saat pemukulan tersebut disaksikan sejumlah siswa. Ia menambahkan, sebelum terjadi pemukulan terhadap siswa kelas IV yang sudah yatim tersebut, guru olahraga yang bersangkutan sempat menjewer beberapa siswa lain. Mungkin dia temperamen, karena pernah anak kelas II ditendangi juga, tuturnya
Perempuan yang suaminya meninggal dunia satu tahun lalu menegaskan, kejadian seperti itu tak sepatutnya terjadi. Karena, menurutnya dengan profesinya sebagai guru, seharusnya bisa menjadi teladan bagi para siswanya.
Jadi guru yang bener. Guru kan digugu dan ditiru, masak seperti itu, ujarnya
Ia menyesalkan dengan terjadinya kasus pemukulan terhadap putri sulungnya tersebut. Karena, ia mengaku, saat melahirkan dirinya harus bertaruh nyawa. Aku nglahirno Gladis totoan nyowo, lewat operasi. Lha kok dipukul kayak gitu, katanya
Yeti berharap, tindak kekerasan tak terjadi di sekolah lagi. Ia heran putrinya mendapat perlakukan seperti itu. Padahal, menurutnya putrinya, sering ikut lomba mewakili sekolahnya. Dia sering membawa nama sekolah kok sampe dibegitukan, ungkapnya dengan nada kesal. (Trish)