Harga Ikan di Jatim Anjlok, Ketua DPD RI Minta Genjot Peluang Ekspor Produk Olahan Ikan

Portaltiga.com - Sejak dua bulan terakhir, nelayan di Pelabuhan Muncar, Banyuwangi mengeluhkan harga iklan yang anjlok hingga Rp 4.000 per kilogram. Hal ini disebabkan kondisi panen raya ikan di Muncar. 

Menanggapi keluhan tersebut, Ketua DPD RI AA La Nyalla Mahmud Mattalitti yang sedang kunjungan kerja ke Jatim memberikan dua solusi penting, untuk jangka pendek dan jangka panjang.

Untuk jangka pendek La Nyalla meminta Pemerintah Provinsi Jawa Timur dalam Dinas Kelautan dan Perikanan memperbanyak cold storage. Sedangkan untuk jangka panjang, perlu menambah peluang ekspor produk olahan ikan.

"Jalan keluar sementara dengan cold storage, tetapi tidak bisa berlama-lama juga. Sesegera mungkin menambah market ekspor baik ikan mentah maupun produk olahan ikan," ujar La Nyalla, Kamis (11/1/2024).

Menurut LaNyalla, panen raya ikan tidak dapat dielakkan dan kondisi tersebut akan berulang, sehingga jika dibiarkan nelayan akan mengalami kasus yang serupa terus menerus. Dampaknya tentu dapat mengganggu perekonomian nelayan dan masyarakat pesisir. 

Baca Juga : Buka Orientasi Anggota DPD RI Periode 2024-2029, LaNyala Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Sinergi

"Bagaimana caranya agar panen raya yang selama ini berdampak penurunan pendapatan nelayan, diubah menjadi peningkatan ekonomi para nelayan, ini yang harus dipikirkan," kata La Nyalla.

Oleh karena itu, La Nyalla menilai langkah yang lebih bagus dilakukan adalah menumbuhkan industri pengolahan ikan, industri pangan berbahan dasar ikan dan juga industri rumahan pengolahan ikan yang khusus menampung panen ikan.

Baca Juga : Khofifah Ajak Mahasiswa di Jember Tingkatkan Kualitas Sambut Indonesia Emas

"Pemerintah harus hadir di situ. Beri insentif. Kemudahan dan skema-skema lain, termasuk pembiayaan perbankan. Juga pelatihan industri olah Ikan skala rumahan. Sehingga para istri nelayan bisa diberi pelatihan tersebut. Libatkan semua stakeholder, mulai dari pemerintah, dinas terkait, hingga pengusaha di KADIN,” beber ketua dewan penasehat KADIN Jatim itu.

Selanjutnya, kata La Nyalla, setelah industrinya memadai, harus disiapkan pasar yang cukup keluar Jatim, antar provinsi, dan serius menambah peluang ekspor produk olahan ikan bekerjasama dengan BUMN dan Kedutaan-Kedutaan kita di mancanegara.

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait
Berita Terpopuler
Berita Terbaru