Portaltiga.com - Megawati Soekarnoputri, Ketua Umum DPP PDI P, kembali menyinggung pentingnya Pemilu yang berlangsung secara demokratis, jujur dan adil. Hal ini disampaikan dalam pidatonya pada Rakornas Relawan Ganjar -Mahfud MD, Senin 27 November 2023 di Jakarta.
Dalam kesempatan ini secara khusus juga menggaris-bawahi tentang pentingnya netralitas aparat dalam penyelenggaraan Pemilu serta ketaatan pada konstitusi dan aturan perundang-undangan, sehingga tidak terjadi praktek-praktek kecurangan sistematis seperti yang terjadi pada masa pemerintahan Orde Baru.
Megawati juga mendorong seluruh relawan agar terus menyuarakan ajakan kepada masyarakat supaya tidak golput pada Pemilu 2024 mendatang, dan tidak takut untuk melawan segala bentuk kecurangan dan intimidasi yang mungkin terjadi. Ajakan ini disambut dengan gemuruh pekik semangat dari para relawan yang memenuhi ruangan rakornas.
Berkenaan dengan hal tersebut, Ikhsan Rosidi, pengamat politik sekaligus peneliti senior dari Surabaya Survey Center (SSC) mengungkapkan bahwa apa yang disampaikan oleh Megawati tersebut selayaknya mendapatkan apresiasi yang tinggi dari publik tanah air. Apa yang disampaikan oleh Megawati tersebut menunjukkan kuatnya karakter leadership dan kenegarawanan Megawati bukan hanya sebagai seorang ketua umum partai namun juga sebagai tokoh bangsa.
“Ya, saya kira publik harus angkat topi dan memberi apresiasi setinggi-tingginya terhadap apa yang disampaikan olehMegawati dalam Rakornas Relawan Ganjar-Mahfud tersebut. Pernyataan tersebut menunjukkan kuatnya karakter leadershipdan kenegarawanan Megawati bukan hanya sebagai seorang ketua umum partai politik namun juga sebagai tokoh bangsa,” ungkap Ikhsan Rosidi.
Baca Juga : Said Sampaikan Pesan Megawati: Kader PDIP Wajib Perjuangkan Kemenangan Risma - Gus Hans
Menurut Ikhsan, Megawati berhasil menunjukkan jiwa kenegarawanan sebagai seorang pemimpin dimana pada saat pemimpin dan tokoh tokoh dari partai politik lain dalam setiap kesempatan di hadapan publik selalu berbicara seputar klaim kemenangan partai dan Capresnya di Pemilu mendatang, Megawati justru berbicara tentang isu yang lebih krusial dalm konteks ketatanegaraan yaitu pentingnya penyelenggaraan Pemilu yang berlangsung dengan jujur, adil, bebas kecurangan serta patuh pada konstitusi dan peraturan perundangan.
Ikhsan Rosidi juga menandaskan bahwa berangkat dari kesadaran sejarah bahwa Megawati bersama PDI-P adalah salah satu tokoh yang memiliki latar belakang sejarah kurang menyenangkan dalam hal mendapatkan perlakuan diskiminatif dan represif pada masa rezim Orde Baru, maka wajar jika kemudian Megawati terus secara konsisten menyuarakan proses pemilu yang taat konstitusi dan bebas dari intimidasi dan kecurangan. Sebab pemerintah yanglegitimateadalah pemerintah yang dilahirkan dari proses Pemilu yang legitimate pula.
Baca Juga : Pengamat Ungkap 3 Langkah Cermat Demokrat Dukung Prabowo
Sementara Pemilu yang legitimate hanya bisa terjadi jika seluruh proses pelaksanaanya patuh pada konstitusi, yang bebas dari segala bentuk kecurangan.
“Tujuan Pemilu adalah untuk mendapatkan pemerintah yang sah dan legitimate. Pemerintah yang sah dan legitimate hanya lahir dari Pemilu yang legitimate, dan Pemilu yang legitimate adalah Pemilu yang taat dan patuh pada aturan Undang-Undang dan jauh dari segala bentuk pelanggaran serta kecurangan,” pungkas Ikhsan.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.