Portaltiga.com - Balai Bahasa Jawa Timur (Jatim) berupaya meningkatkan minat generasi muda dalam menjadi penutur bahasa daerah. Sebagai implementasi Merdeka Belajar Episode ke-17 Balai Bahasa Jatim merevitalisasi bahasa Madura di Pulau Madura dan bahasa Jawa dialek Using yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
Widya Bahasa Ahli Madya KKLP Perlindungan dan Pemodernan Sastra Yulitin Sungkowati mengungkapkan, bahasa Madura dan bahasa Jawa dialek Using merupakan bahasa yang rentan punah. Hal ini karena bahasa Madura dan Jawa dialeg Using bersanding dengan bahasa Jawa.
"Kedua bahasa ini dianggap rentan, makanya kemudian revitalisasinya yang diterapkan adalah model revitalisasi B, dia berada dalam posisi rentan, dia berada berdampingan dengan bahasa daerah lainnya, jadi di Jawa itu bahasa madura dalam posisi yang rentan karena bersanding dengan bahasa Jawa," jelasnya, dalam kegiatan Pelatihan Guru Master Revitalisasi Bahasa Daerah di Surabaya, Senin (22/5/2023).
Yuli juga mengungkapkan, saat ini di Indonesia sudah ada 11 bahasa daerah yang dinyatakan punah. Hal ini lantaran tidak adanya penutur bahasa daerah tersebut.
Sehingga untuk melindungi bahasa daerah dari kepunahan, Balai Bahasa Jatim perlu untuk melakukan revitalisasi terhadap dua bahasa tersebut dengan telah melalui beberapa tahapan kegiatan. Pertama adalah dengan audiensi dengan pemerintah daerah di 4 kabupaten yang ada di Madura dan Banyuwangi, rapat koordinasi dengan berbagai unsur seperti; Sekretaris Daerah, Dinas Pendidikan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Informasi dan Komunikasi, Pengawas, MKKS, MGMP, KKG, komunitas dari kabupaten terkait dan 7 maestro.
Kedua ialah menandatangani komitmen bersama untuk mendukung dan mensukseskan Revitalisasi Bahasa Daerah (RBD). Ketiga diskusi kelompok terpumpun penyusunan bahan ajar.
Baca Juga : Langkah Inovatif Balai Bahasa Jatim dalam Revitalisasi Bahasa Daerah Lewat Kemah Cerpen
"Yang sedang kami laksanakan ini pelatihan guru master yang kami adakan bulan Mei dan Juni," ungkapnya.
Kelima adalah diseminasi dan pengimbasan serta Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat kecamatan dan kabupaten. Keenam, pemantauan kegiatan di daerah dan yang terakhir adalah Festival Tunas Bahasa Ibu tingkat Provinsi yang akan diadakan pada bulan November.
Baca Juga : Festival Teater Bahasa Jawa Usai, Ini Daftar Pemenangnya
Pelatihan guru master ini, diadakan mulai 22-26 Mei 2023 dengan peserta pelatihan pada gelombang pertama ini berasal dari Kabupaten Sumenep. Nantinya guru-guru master ini akan mendapat 7 materi dari 7 orang maestro.
Adapun materinya adalah mendongeng, menembang, menulis puisi, menulis cerpen, menulis aksara, komedi tunggal, dan berpidato. Nantinya para guru master ini harus menguasai seluruh materi guna mendiseminasikan kepada guru-guru lainnya dan para siswa di wilayah masing-masing.
"Para siswa yang telah mendapat 7 materi diberi kebebasan untuk memilih materi sesuai dengan minat dan bakatnya. Para siswa nantinya akan diikutkan dalam lomba secara berjenjang, mulai dari kecamatan, kabupaten, dan puncaknya adalah Festival Tunas Bahasa Ibu," pungkasnya.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.