Portaltiga.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) belum memutuskan siapa Calon Presiden (Capres) 2024 yang akan diusung dalam rencana koalisi besar.
Ketua Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan, rencana koalisi besar itu akan dinamai dengan Koalisi Kebangsaan. Terdiri dari KIB (Golkar, PAN, PPP) dan Koalisi Infonesia Raya (KIR) (Gerindra, PKB) dan PDI Perjuangan.
"KIB Koalisi Indonesia Bersatu, Pak Airlangga Golkar, PAN, PPP sedang berusaha lagi pembicaraan agar bisa membuat Koalisi Kebangsaan, koalisi yang komitmen kebangsaan dengan Gerindra, PKB, tentu juga dengan PDI Perjuangan," ucap Zulhas, saat ditemui di Kantor DPW PAN Jatim, Surabaya, Jumat (7/4/2023).
Zulhas juga mengungkapkan besok dirinya akan bertemu dengan Ketua Umum (Ketum) Gerindra Prabowo Subianto. Ditanya mengenai isi pertemuan itu, Zulhas belum memberikan jawaban.
"Ya nanti ketemu dulu, koalisi jadi, baru nanti ditunjuk siapa Capresnya siapa Wapresnya gitu lo," kata dia.
Diketahui, masuknya PDI Perjuangan dalam Koalisi Kebangsaan juga bukan cuma-cuma. Partai berlambang banteng itu menawarkan diri sebagai calon presiden.
Baca Juga : Menteri Perdagangan Zulhas Buka Pameran Indo Leather & Footwear Expo 2024
"Ya 'kan ngomong dulu," ucap Zulhas.
Sementara Ketua PAN Jatim Riski Sadig menyebut, di Jawa Timur kondisi partainya cukup kokoh. Ia optimistis dalam Pileg 2024, PAN memiliki 11 kursi di DPR.
Riski mengaku, hingga hari ini simpul-simpul relawan PAN makin bertambah, baik dari kalangan Nahdliyin hingga tokoh-tokoh mill
enial seperti Tomliwafa.
Baca Juga : PAN Bisa Ubah Rekom Emil Bacawagub Khofifah, PDIP Jatim Sepakat Dinamisasi Politik
"Respons masyarakat dan para kiai dan petinggi, termasuk keluarga besar Muhammadiyah juga mendukung, dan ini salah satu modal di DPW PAN Jatim untuk memberikan slot seluas-luasnya kepada organisasi perwakilan manapun untuk mengisi slot yang ada," kata Rizki.
Bahkan Rizki percaya diri, kondisi PAN saat ini lebih baik dari partai-partai ditingkat regional lainnya.
"Alhamdulillah sampai hari ini cukup menjadi barometer, cukup menjadi standart pengelolaan partai di tingkat nasional dengan DPW yang lain, semoga ini ada korelasinya," pungkas dia.
Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.