Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
Mobil Murah Serbu Jatim Jadi Penyebab Turunnya PAD Jatim 2016
Portaltiga.com: Masuknya mobil dengan harga murah ke Jatim, dianggap sebagai salah satu penyebab turunnya PAD (Penerimaan Pendapatan Asli Daerah)Jatim yang menjadi tanggung Jatim oleh Dispenda(Dinas Pendapatan Daerah) Jatim dalam tahun 2016 ini. Penurunan tersebut diprediksi mencapai Rp 650 Miliar. Ironisnya, ternyata DPRD Jatim khususnya Komisi C yang membidangi keuangan tetap ngotot dan memaksa Dispenda Jatim untuk tetap dengan targetnya PAD sampai Rp 12.579.000 hingga akhir tahun 2016.
"Penerimaan PAD dari BBNKB tahun 2016 kami predisksi sebesar Rp.3.322.835.330.515 tapi dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang berpengaruh dan prinsip kehati-hatian sehingga dipatok hanya Rp.3,3 triliyun saja," jelas Kabid Pajak Dispenda Jatim Aris Sunarya dikantornya, Rabu(24/8).
Aris mengatakan kondisi perekonomian belum stabil sehingga tingkat daya beli masyarakat terhadap kendaraan baru juga mengalami penurunan 30-40 persen dibanding tahun 2015.
Pertimbangan lainnya, kata Aris kendaraan bermotor baru yang terjual didominasi jenis LCGC (Low Cost Green Car/mobil murah ramah lingkungan) sehingga BBNKN-nya juga murah.Sementara menyangkut turunnya PAD dari PBBKB, Aris menegaskan bahwa pada semester I tahun 2016 harga BBM mengalami fluktuatif hingga 4 kali, yaitu pada 5 Januari, 1 Maret, 1 April dan 15 Mei. Namun pada semester II tahun 2016 harga BBM stabil sehingga target PAD pada APBD murni juga harus disesuaikan karena grafiknya itu dari tinggi lalu menurun dan stabil.
"Semester I realisasi penerimaan PAD dari PBBKB hanya sebesar Rp.992 miliar sehingga dalam P-APBD Jatim 2016 kami patok sebesar Rp.1,9 triliyun itu sudah maksimal dengan memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi, seperti ketidakstabilan harga minyak dunia dan penurunan daya beli kendaraan bermotor," dalih pria bertubuh subur ini.
Soal inovasi lain dari Dispenda Jatim untuk menaikkan PAD 2016, Aris mengaku sudah melakukan berbagai cara untuk menaikkan PAD misalnya menaikkan klaster di masing-masing daerah di Jatim."Masing-masing daerah di target menaikkan tagihan pajak dengan harapan ada penambahan diluar pajak kendaraan,"jelasnya.
Sementara itu, terpisah, pihak Komisi C DPRD Jatim melalui anggotanya Irwan Setiawan mengatakan target PAD dari Dispenda Jatim masih bisa dioptimalkan karena pada semester I tahun 2016, realisasi PAD dari BBNKB mencapai Rp.1.885 triliyun sehingga pada akhir tahun PAD bisa mencapai dua kali lipat. "Target BBNKN pada APBD murni ditetapkan sebesar Rp.3,5 triliyun. Tapi dalam P-APBD Jatim 2016 diturunkan menjadi Rp.3,2 triliyun," jelas politisi asal PKS ini.(Yudhie)