Baca Juga : Kasus DBD di Sampang Meningkat, Ini Imbauan DPRD Jatim
Portaltiga.com - Komisi E DPRD Jatim mendesak agar rencana pembelajaran tatap muka (PTM) dikaji ulang secara mendalam. Mengingat kasus Covid-19 saat ini sedang meningkat tajam. "Mengamati perkembangan kasus Covid-19 di seluruh wilayah trennya naik. Kita wajib berfikir ulang rencana PTM di seluruh Indonesia, khusus untuk wilayah di Jawa Timur," kata Ketua Komisi E Wara Sundari Permana, Jumat (25/6/2021). Kata Wara, pelaksanaan PTM memang sifatnya kasuistik. Setiap wilayah berbeda penerapannya. Untuk wilayah yang sudah dipastikan aman, PTM bisa dilaksanakan. "PTM mungkin bisa dilakukan di daerah tertentu yang dipastikan sudah aman. Dengan kasus terinfeksi Covid-19 yang sudah melandai. Syukur-syukur menurun, itupun harus dipersiapkan dengan matang regulasinya," ujar politisi PDI Perjuangan ini. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan PTM antara lain lama pembelajaran di sekolah, jumlah siswa harus dibatasi, protokol kesehatan ditegakkan, serta Satgas sekolah harus siap. "Jangan sampai daerah yang awalnya melandai, karena menerapkan PTM kurang persiapan malah bisa menimbulkan klaster baru," tegas Wara. Ia memahami para siswa sudah sangat jenuh belajar dari rumah selama pandemi Covid-19 melanda. Namun jika melaksanakan PTM harus dipersiapkan dengan matang. "Saya memaklumi siswa sudah mulai jenuh, belajar, bermain, beraktifitas di rumah. Tetapi semangat untuk bisa membuka PTM harus diimbangi dengan disiplin yang tinggi," pungkas dia. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Jatim per 20 Juni 2021, kasus positif sebanyak 163.548. Dari jumlah itu 146.881 sembuh, 12.127 meninggal dunia, dan 4.540 dirawat alias kasus aktif. Kasus aktif terbanyak ada di Bangkalan dengan jumlah sebanyak 890 orang. Untuk itu perlu berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19. Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan kesiapan PTM terbatas SMA/SMK di Jatim sudah matang jika ditinjau secara menyeluruh, mulai dari penyediaan sarana prasarana sesuai protokol kesehatan hingga vaksinasi guru. "Vaksinasi guru dan tenaga pendidikan dua kali dan ini sedang dilaksanakan Dinkes Jatim. Juni, semua guru SMA/SMK direncanakan sudah divaksin kedua," kata dia. Meski sudah siap, kewenangan PTM itu ada di Satgas Penanganan Covid-19. Sebab, syarat terlaksananya harus dapat rekomendasi dari satgas. Siswa juga harus mendapat izin dari orang tua. Untuk model pembelajarannya ada dua, pertama guru fokus pada pembelajaran tatap muka dan bahan akan dikirim ke siswa yang belajar dari rumah. Kedua, guru mengajar di kelas diikuti ssiwa dengan sistem interaktif. "Ini idealnya. Namun, untuk semantara ini bahan ajar dikirim kepada siswa," tutur dia. (dea/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.