Baca Juga : 27 Paslon yang Diusung Menang, Ketua PKS Jatim Sampaikan Apresiasi dan Komitmen Kolaborasi
Portaltiga.com - DPW PKS Jawa Timur memberikan bantuan Alat Pelindung Diri (APD) berupa masker kepada tenaga medis di beberapa rumah sakit di Kota Surabaya, Kamis (26/3/2020). Penyerahan masker tersebut dilakukan oleh Ketua Umum DPW Irwan Setiawan didampingi Wakil Ketua Gerakan Tanggap Bencana (Genta) Covid-19 Bustanul Arifin serta anggota DPRD Jatim Lilik Hendarwati. "Kami membagikan 2.500 masker ke beberapa rumah sakit .Antara lain tadi kami ke RS Wiyung Sejahtera dan RS Cempaka Putih Permata. Selain masker juga kami bawa hand sanitizer. Tentu jumlah ini belum memadai dibanding kebutuhan para tenaga medis akan APD," ujar Irwan. Irwan menambahkan sebagai zona merah yang ditetapkan Pemprov Jatim, potensi bertambahnya kasus corona cukup besar di Kota Surabaya. Apalagi dengan kepadatan penduduk yang tinggi. "Kami menerima laporan adanya suspect di RS-RS selain RS yang ditunjuk sebagai rujukan pasien Corona karena penuhnya RS rujukan. Sementara RS nonrujukan ini tidak memiliki ruang isolasi dan APD yang memadai. Sehingga potensi mereka menularkan kepada tenaga medis dan pasien lain, cukup mengkhawatirkan. Karena itu kami ke sini. Saya pikir Pemprov juga perlu memperhatikan semua RS di daerah zona merah karena pasien yang masuk bisa jadi adalah suspect," kata Irwan menjelaskan. BACA JUGA: PKS Jatim Aktifkan Genta Covid-19 di 38 Kota/Kabupaten Di RS Wiyung Sejahtera, sumbangan masker diterima langsung Direktur RS dr. Eko Wahyu Agustin, MM dan Ketua Satgas Covid-19 dr. Irma Widyastuti beserta seluruh jajaran manajemen RS. Dalam kesempatan tersebut, diceritakan kondisi RS Wiyung Sejahtera yang kemarin menerima pasien suspect dan harus ditangani karena RS rujukan penuh. Disebabkan minimnya APD, maka mereka menggunakan jas hujan dan sepatu boot. Hal ini tentu berisiko tinggi. Keluhan soal minimnya APD ini menjadi hal utama yang disampaikan para tenaga medis. "Stoknya langka. Dan harganya tinggi. Sementara kami yang bukan RS rujukan corona belum mendapatkan bantuan dari Pemerintah. Padahal kami juga beresiko ketika menerima pasien," ujar dr. Eko Wahyu Agustin. Sedangkan di RS Cempaka Putih Permata rombongan diterima oleh Direktur RS dr. Candra Damayanti, Sp.OG. Di Rumah Sakit yang banyak menerima pasien ibu dan anak serta poli THT ini juga dibicarakan penanganan pasien suspect dan minimnya APD yang tersedia. "Satu pasien suspect saja untuk pertama kita butuh setidaknya 10 APD," ujar dr. Candra memberikan gambaran. Sempat pula diceritakan penanganan ODP di RS ini yakni belasan pekerja dari sebuah BUMN yang baru saja menerima tamu dari Belanda. Sementara itu Lilik Hendarwati akan menyampaikan permasalahan minimnya APD ini kepada Pemprov. "Wilayah Zona merah seperti Surabaya, Malang, Blitar, Magetan, mesti mendapatkan perhatian khusus agar penyebaran wabah corona ini tidak semakin besar. Terutama kepada para tenaga medis di RS-RS. Mereka ini garda terdepan perlawanan wabah. Tanpa mereka kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kewajiban Pemerintah menjaga keselamatan dan keamanan mereka," ujar Lilik. "Pemprov harus menyediakan bantuan penyediaan kamar isolasi di seluruh RS, suplai APD lengkap, serta kebutuhan lainnya seperti sanitizer dan disinfektan. Apalagi kita sudah diminta relokasi anggaran oleh Pemerintah Pusat untuk kebutuhan penanganan wabah ini. Ini harus kita prioritaskan," tambahnya. Selain itu, imbuhnya, Pemprov juga harus membicarakan opsi lockdown bagi zona merah. Mulai koordinasi intensif dengan Pemerintah kabupaten/kota. Seiring kebijakan pemerintah pusat memberikan social safety net, pungkas Lilik. (wan/abi)Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.