Kabar Kita

Alumni LYC Beri Bantuan Sembako dan Trauma Healing untuk Korban Gempa Lombok

Baca Juga : Komunitas Motorbaik Touring Amal di Lombok

Portaltiga.com - Gempa bumi telah meluluhlantakkan apa yang berdiri di Lombok dan sekitarnya. Relawan berdatangan, baik lokal maupun mancanegara, berbondong-bondong membantu memulihkan kondisi para korban, yakni trauma healing dan membagikan sumbangan. Tidak luput juga yang dilakukan oleh ketiga Alumni Lombok Youth Camp (LYC) 2018 terjun di lokasi gempa, Yakni Yudia dan Hida mahasiswi Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram, serta Hendri Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Mataram. Kami berinisiatif untuk terjun ke lokasi pascagempa, karena rasa empati dan ingin membagi apa yang kita punya walaupun hanya sedikit, agar kita bermakna bagi orang lain. Kegiatan yang kami lakukan yakni trauma healing dan pemberian bantuan seperti sembako, tutur Yudia, Selasa (25/9/2018). Beberapa lokasi yang menjadi target pembagian sumbangan dan trauma healing yakni ada empat lokasi diantaranya Penimbung (Lombok barat), Pemenang (Kabupaten Lombok Utara), Malimbu (kabupaten Lombok Utara), dan Klui (Kabupaten Lombok Utara). Di masing-masing lokasi ada beberapa kegiatan yang dilakukan yakni Penimbung (trauma healing dan pembagian sembako), Pemenang (pembagian sembako), Malimbu (pembagian sembako), dan Klui (pembagian sembako). Trauma ealing sengaja dilakukan di Penimbung atas dasar permintaan warga. Diperkirakan ada dua anak yang masih merasakan trauma akibat gempa. Hida menerangkan bahwa, trauma healing ini dilakukan di Penimbung karena ada permintaan dari warga sana. "Mereka meminta agar kita melakukan trauma healing di sana. Karena sebanyak dua anak yang masih merasakan trauma karena gempa, mereka sudah punya sekolah darurat tapi hanya beberapa yang datang. Mereka masih banyak yang ketakutan, dengan kondisi mereka yang berbeda di atas bukit jadi itu yang membuat mereka takut kemana-kemana, terutama takut lepas dengan orang tuanya," urai dia. Keempat lokasi yang dijadikan tempat berbagi sumbangan dan trauma healing hadir karena beberapa pertimbangan. Pertama, Gunung Sari (Dusun Penimbung) merupakan tempat terpencil di atas bukit. Kedua, Pemenang (Dusun Karang Pansor) merupakan pusat gempa yang paling parah. Ketiga, Malaka (Dusun Malimbu) merupakan tempat terpencil sama dengan yang pertama. Keempat, Malaka (Dusun Klui) merupakan tempat digelarnya acara Lombok Youth Camp for Peace Leaders 2018. Kami memilih keempat lokasi itu atas dasar beberapa alasan. Utamanya di dusun Klui, dimana tempat ini adalah salah satu tempat teman-teman alumni LYC mengabdi. Kami ingin melihat dan sekaligus melihat pohon-pohon yang kami tanam di sekitar Dusun Klui, terang Yudia. Inisiasi gerakan ini atas dasar Ikatan Keluarga Alumni Lombok Youth Camp 2018 Se-Indonesia. Hendri menerangkan bahwa, inisiatif membuat ikatan alumni itu sendiri berawal dari kerinduan dengan teman-teman LYC, yang tiada hentinya berkarya dan menjadi duta perdamaian di setiap daerah masing-masing. "Namun, menjadi alumni saja saya rasa tidak cukup karena tidak ada yang mengikat satu sama lain, yang namanya sudah menjadi alumni ya terkadang tidak terlalu saling memperhatikan, maka dari itu saya berinisiatif membuat sebuah ikatan yang bukan hanya menjadi alumni saja, akan tetapi bagaimana kita menjadi sebuah keluarga yang selalu menjaga Ukhuwah Islamiyah tetap terjaga dan saling bahu-membahu ketika ada saudara kita membutuhkan uluran tangan," papar dia. (fitri yani/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait