Politika

Wagub Jatim Tinjau Bendungan Nipah

Portaltiga.com, SURABAYA - Wakil Gubernur Jawa Timur, Drs. H. Saifullah bersama Kapolda Jatim, Irjen Pol Anton Setiadji meninjau Bendungan Nipah, Desa Montor Kecamatan Banyuates, Kabupaten Sampang (18/3). Peninjauan itu dilaksanakan karena pada keesokan harinya, Sabtu (19/3), bendungan tersebut akan diresmikan secara langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Ir. H. Joko Widodo. Saat meninjau bendungan, Gus Ipul, sapaan akrab Wagub Jatim mendengarkan dengan seksama penjelasan Kepala UPB BBWS Brantas, Mahmudi, terkait progress pembangunan bendungan yang pembebasan lahannya sudah dimulai sejak 1983 itu. Mahmudi mengatakan, Bendungan Nipah memiliki tipe urugan batu dengan inti tegak yang konstruksinya dibangun mulai tahun 2004 sampai 2008. Tinggi bendungan diukur dari dasar sungai adalah setinggi 22,50 m, sedangkan debit banjir rencana Q1000 adalah 584,79 m3/det (debit inflow), elevasi puncak EL. 50.00 m, lebar puncak bendungan 7,00 m dengan panjang puncak bendungan 110,85 m, sedangkan perbandingan kemiringan hulu adalah 1:2,5, dan kemiringan hilir 1L2,0. Bendungan Nipah berfungsi untuk mengairi sawah irigasi seluas 1.150 ha, yang terdiri dari pengambilan dari Bendung Montor sebesar 143 ha dan pengambilan dari Bendung Tebanah seluas 1.007 ha. Dalam perjalanan pembangunan bendungan tersebut, terdapat kendala yang dihadapi oleh BBWS Brantas, diantaranya pemotongan mercu bendung sebagai akibat masalah sosial sehingga menyebabkan molornya pembebasan lahan, khususnya pada elevasi EL. 44.00. Menurut hasil evaluasi 2011, kebutuhan tanah waduk Nipah seluruhnya seluas 585,00 ha, sedangkan tanah genangan yang sudah dibebaskan seluas 475,345 ha, tanah yang belum bebas sebesar 55,250 ha, rinciannya, di Desa Nagasareh, Dusun Morsongai dan Belenjeng 35,044 ha dan Desa Tolang Dusun Tenggina Dajah seluas 20,086 ha, sedangkan elevasi sisa tanah yang paling rendah yang belum dibebaskan adalah sekitar 55 ha. Menanggapi hal tersebut, Gus Ipul segera mengkoordinasikan untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat di lokasi yang belum dibebaskan tersebut, TNI dan Polisi dikerahkan untuk menjaga keamanan, sedangkan pendekatan kepada tokoh masyarakat, warga, dan pemilik lahan akan dilakukan pemerintah. Kami ingin bendungan ini bisa dimanfaatkan untuk umat, khususnya untuk mengairi sawah-sawah, jadi meskipun nanti bisa terjadi masalah, kita ingin diselesaikan secara baik-baik dengan berdialog. Pasalnya, pemerintah, polisi, TNI tidak bisa memaksa, kita ingin berdialog, bertukar pikiran agar kepentingan masyarakat itu bisa lebih diprioritaskan daripada kepentingan individu katanya. Ulama, guru, dan pemerintah, dan masyarakat itu menjadi satu, tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, karna itu kita perlu saling mendukung, mudah-mudahan yang belum tuntas ini bisa damai. Ada seribu hektar lebih sawah yang akan diairi jika bendungan Nipah ini sudah beroperasi secara maksimal, itu akan bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat katanya. Menurut Gus Ipul, dari hasil survey bendungan tersebut, secara keseluruhan sudah siap untuk diresmikan oleh Presiden Joko Widodo. Setelah melaksanakan peninjauan, Gus Ipul bersama Kapolda Jatim dan Kapolres Sampang berkesempatan melaksanakan ibadah Sholat Jumat di Masjid setempat.

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait