Intermezzo

Waduk Nipah Beroperasi, Tokoh Madura Harap Pertanian Di Madura Menonjol

Portaltiga.com:Diresmikannya bendungan Nipah di Sampang, sabtu (19/3) oleh presiden Ri Jokowi diharapkan mampu mendongkrak sektor pertanian di Madura. "Selama untuk pertanian di Madura selalu tertinggal karena kurang tersedianya pengairan. Ini yang diharapkan setelah Nipah beroperasi maka pertanian di Madura tak tertinggal lagi,"ungkap anggota Komisi D DPRD Jatim Alyadi Mustofa saat dikonfirmasi melalui ponselnya. Pria yang juga Ketua DPC PKB Sampang ini mengatakan waduk Nipah bagi masyarakat Madura sangat bersejarah karena pembangunannya mulai tahun 1982 dan sering terjadi konflik selama pembangunannya."Tahun 1987 bahkan sudah menewaskan 4 warga karena bentrok dengan pihak berwajib,"jelas pria yang juga alumni pondok pesantren Miftahul Ulum Panyepen Pamekasan ini. Ke depan, kata Alyadi, dirinya berharap kepada semua pihak untuk betul-betul bisa memanfaatkan waduk Nipah."Selain memanfaatkan tentunya perlu dipelihara dan merasa memiliki sehingga semua pihak dapat melestarikan keberadaan waduk tersebut. Pihak SKPD pengairan dan balai besar untuk benar-benar difungsikan secara maksimal dan dipelihara dengan sebaik-baiknya,"tandasnya.Sekedar diketahui, Bendungan Nipah memiliki tipe urugan batu dengan inti tegak yang konstruksinya dibangun mulai tahun 2004 sampai 2008. Tinggi bendungan diukur dari dasar sungai adalah setinggi 22,50 m, sedangkan debit banjir rencana Q1000 adalah 584,79 m3/det (debit inflow), elevasi puncak EL. 50.00 m, lebar puncak bendungan 7,00 m dengan panjang puncak bendungan 110,85 m, sedangkan perbandingan kemiringan hulu adalah 1:2,5, dan kemiringan hilir 1L2,0. Adapun fungsi waduk ini adalah untuk mengairi sawah irigasi seluas 1.150 ha, yang terdiri dari pengambilan dari Bendung Montor sebesar 143 ha dan pengambilan dari Bendung Tebanah seluas 1.007 ha.(Yudhie)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait