Olahraga

Virus Zika Marak, Masyarakat Di Himbau Tidak ke Singapura

  Portaltiga.com: Maraknya virus Zika di luar negeri, memaksa Dinas Kesehatan Jawa Timur (Timur) mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Jawa Timur (Jatim) untuk tidak berkunjung ke Singapura dan Brasil serta beberapa negara lain yang terjangkit virus Zika. "Kalau tidak dalam kondisi mendesak, sebaiknya masyarakat tidak berkunjung ke Singapura atau negara terjangkit Zika," kata Kepala Dinas Kesehatan Jatim, Kohar Hari Santoso, Kepala Dinas Kesehatan Jatim kepada wartawan di Surabaya, Kamis (1/9). Dijelaskan, Singapura sebagai negara tetangga dengan migrasi penduduk yang cukup tinggi sangat berpotensi membawa penularan Zika ke Indonesia. Apalagi, sampai tanggal 27 Agustus 2016 kemarin secara resmi Pemerintah Singapura menyatakan adanya 41 kasus Zika. Dari data yang ada sejak tahun 2007 hingga 25 Agustus 2016, tercatat ada 57 negara terutama di Amerika Tengah yang melaporkan adanya penularan virus zika. Brazil termasuk salah satu negara dengan kasus tertinggi diperkirakan terdapat sekitar 1 juta orang yang terinfeksi pada tahun 2015. Hingga saat ini untuk negara Asia Tenggara dilaporkan terdapat dua negara yang sudah terjangkit yaitu Singapura dan Thailand. "Kami juga telah melakukan pemantauan khusus terhadap delapan atlet Jatim yang berlaga di Olimpiade Brasil yaitu dua atlet dari Bojonegoro dan enam atlet asal Surabaya," ungkapnya. Kali pertama virus Zika ditemukan pada tahun 1950 dengan penularan melalui gigitan nyamuk aedes yang membawa virus Zika. Umumnya, orang yang terkena Zirus akan menderita gejala demam, bintik merah, nyeri pada persendian dan otot, sakit kepala serta mata merah (konjungtivitis). Gejala ini biasanya muncul setelah 4-7 hari orang itu terinfeksi virus zika. "Virus ini paling berbahaya jika menyerang ibu hamil dengan usia kandungan 0-8 minggu karena fase ini merupakan pertumbuhan janin dan bisa menyebabkan kelainan bawaan pada anak," tandasnya. Selain mengeluarkan imbauan untuk tidak bepergian ke Singapura, Dinas Kesehatan Jatim juga telah menggerakkan tim pengendalian penyakit menular yang dimiliki dinas kesehatan baik provinsi maupun kabupaten/kota guna melakukan surveilans migrasi berupa pemantauan terhadap orang-orang yang datang dari negara yang terjangkit penularan zika. Koordinasi juga dilakukan diantaranya dengan meminta seluruh rumah sakit bersiap untuk melakukan perawatan terhadap penderita zika. "Surat edaran kepada seluruh dinas kesehatan kabupaten/kota juga sudah kami buat sehingga bisa melakukan kewaspadaan untuk pemberantasan sarang nyamuk," ucapnya. (Bmw)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait