Ekbis

Tingkatkan Stok Pangan Di Jatim, BI Jatim Gelar Panen Perdana Padi Organik Di Banyuwangi

Portaltiga.com-Bank Indonesia Jawa Timur mengakui Kabupaten Banyuwangi merupakan sentra padi organik terbesar secara nasional. Indikator tersebut dilihat dari luasnya lahan sawah untuk produksi tanaman padi organik. Luas lahan produksi padi organik yang ditanam oleh petani di Banyuwangi mencapai 42 Hektar, terluas di Indonesia dibanding daerah lain misalnya, di Medan yang hanya 1-2 Hektar saja. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah mengatakan, Kabupaten Banyuwang bisa disebut salah satu sentra tanaman padi organik terbesar secara nasional, karena memiliki luas lahan sawah padi organik yang cukup luas dibanding daerah lainnya di Indonesia. Untuk itu dengan panen perdana padi organik di Banyuwangi ini kita harapkan menjadi  pendorong terhadap stok pangan di Jawa Timur khususnya, dan nasional pada umumnya. Panen ini juga diharapkan menjadi sustainable untuk generasi penerus dengan mengkonsumsi pangan yang tidak mengandung zat kimia.ujarnya kepada wartawan di sela panen raya padi organik di Banyuwangi, Rabu (26/04/17). Ia menjelaskan, Bank Indonesia Jawa Timur mengapresiasi budidaya padi organik seperti yang dilakukan oleh Pemkab Banyuwangi. Karena dengan memperbanyak budidaya padi organik kepada para petani, hasil panen beras organiknya dapat dikonsumsi oleh masyarakat, yang memang tingkat konsumsinya masih rendah. Padahal beras organik ini cukup baik bagi kesehatan, meski dari sisi harga memang  sedikit mahal dibanding beras konvensional.kata Difi. Lebih lanjut Difi menjelaskan, untuk menjadi kebiasaan petani kita menanam padi organik dibutuhkan perubahan pola pikir atau mind set, tentang pentingnya produksi padi organik.Begitu juga di masyarakat harus diubah main set nya untuk terbiasa mengkonsumsi beras organik.tegasnya. Budi daya padi organik, tambah Difi, harus didorong terus agar meningkat produksinya sehingga diharapkan bisa menopang stok pangan di Jawa Timur meski Jatim surplus beras. Adapun tujuan dari budidaya padi organik, tambah Difi, salah satunya selain untuk meningkatkan pasokan pangan, juga untuk kendalikan inflasi. Kedepan Bank Indonesia terus mendorong budidaya tanaman organik bukan saja padi melainkan juga, bawang putih, cabai dan banyak lagi peluang organik kedepannya.jelas Difi. Sementara itu ditempat yang sama, Bambang Purwodarminto, penyuluh dari BPP (Balai Penyuluhan  Pertanian) Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi mengatakan, panen perdana padi organik ini salah satu hasil dari cluster pertanian Bank Indonesia Jawa Timur, dan para petani di Banyuwangi sejak tahun 2012 ikut program padi organik binaan BI. Untuk 42 Hektar lahan padi organik sekali panen bisa menghasilkan 4,2 ton, dengan masa tanam selama 3 sampai 4 bulan. Kita bersyukur dengan bantuan BI Jatim, lahan produk padi organik disini cukup baik dan bisa dipasarkan di seantero Banyuwangi.kata Bambang. Ditempat yang sama, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Banyuwangi, Arief Setiawan mengatakan, di Banyuwangi saat ini baru memiliki 42 Hektar lahan padi organik. Ditargetkan sampai akhir tahun 2017 ini lahan akan bertambah menjadi 200 Hektar di tujuh Kecamatan di Banyuwangi. Arief menambahkan, total luas lahan pertanian di Kabupaten Banyuwangi adalah 65.540 hektar, masih dibawah Lumajang namun menjadi nomor tiga secara nasional. Tapi untuk lahan padi organik kita paling besar dibanding daerah lain di Indonesia. Dengan panen perdana padi organik ini kita berharap bisa menjadi starting bagi pemerintah untuk  budidaya padi organikungkapnya. (Trish)  

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait