Umum

Tekan Sebaran Corona, Bojonegoro Layak Dicontoh

Baca Juga : Gerindra Target Menang 24 Pilkada di Jatim, Mana Saja?

Portaltiga.com - Kinerja Kabupaten Bojonegoro dalam mengerem laju penyebaran Covid-19 bisa menjadi acuan bagi daerah lain di Jatim. Beberapa langkah yang dilakukan oleh Kabupaten Bojonegoro diantaranya penguatan Kampung Tangguh bisa menjadi role mode yang bisa diambil guna menekan peredaran Covid-19. "Beberapa langkah yang kongkret telah diambil oleh Pemkab Bojonegoro. Ini yang harus diapresiasi dan perlu dicontoh pihak lain," ujar anggota Komisi E DPRD Jatim Budiono, Rabu (3/6/2020). Menurut Budiono, dari pantauan di Bojonegoro, dirinya bisa melihat bagaimana langkah masif yang dilakukan Pemkab dan jajaran Forkopimda Bojonegoro yang bahu-membahu melakukan edukasi kepada masyarakat dalam menekan penyebaran Covid-19. BACA JUGA: Prediksi Akhir Corona Molor September Kata politisi Gerindra ini, Kampung Tanguh berbasis masyarakat di perkampungan yang cukup masif dilakukan untuk menjalankan protokol kesehatan. Juga cara meminimalisir klaster pasar Bojonegoro yang cukup baik sehingga Covid-19 tidak menyebar. "Sekarang bisa kita lihat baik pasien terkonfirmasi positif maupun ODP, OTG hingga PDP saat ini melandai. Kami memberikan apresiasi atas keberhasilan yang dilakukan Pemkab Bojonegoro dalam penanganan Covid-19, jelasnya. Dengan hal itu maka tidak ada salahnya Pemkab atau Pemkot di Jatim yang pandeminya masih tinggi atau masih bertambah meniru upaya dari Pemda Bojonegoro. Apa salahnya meniru untuk kebaikan sehingga kerja keras untuk memutus pandemi Covid-19 di Jatim bisa terwujud, pungkas dia. Sebelumnya, Kapolda Jatim Irjen Pol Fadil Imran juga memberikan apresiasi terhadap penanganan Covid-19 di Bojonegoro. Saat mengunjungi Kampung Tangguh di wilayah tersebut, mantan staf ahli Kapolri bidang Sosbud tersebut membeberkan bahwa keberadaan Kampung Tangguh di kabupaten tersebut sangat efektif. BACA JUGA: Budiono Gerinda Berbagi Sembako Untuk Warga Bojonegoro Di wilayah tersebut sampai saat ini tidak ada penderita baru. Kecenderungan penyebarannya melandai tidak ada lonjakan yang cukup memprihatnkan untuk kasus covid ,jelas pria kelahiran Makassar ini. Yang kedua, terhadap klaster pasar, kata Fadil , tak ada penambahan jumlah pasiem positif Covid-19 hingga saat ini. Apa yang dikatakan Bu Gubernur yang dinamakan 3T yaitu testing, tracking dan treatment serta isolir benar-benar dilakukan di Bojonegoro, ungkap Fadil. Bahkan, lanjut Fadil, di Bojonegoro, di daerah tersebut bagi masyarakat dinyatakan ODP maupun PDP bisa dipantau melalui aplikasi bernama BoSe (Bojonegoro Sehat). Yang membuat aplikasi ini Bhabinkamtibmas di Bojonegoro untuk memonitor keberadaan ODP dan PDP. Mereka bisa dipantau melalui video call untuk mengingatkan satu sama lain. Kami apresiasi atas penanganan Covid-19 di daerah tersebut, tegas dia. (ars/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait