Politika

Surabaya Diklaim Masuk Level 2, Mahfudz: Jangan Terburu-buru

Portaltiga.com - Status level PPKM Kota Surabaya yang sempat diklaim menurun oleh Pemkot Surabaya dari level 3 menjadi level 2 berdasar asesmen Kementrian Kesehatan dikritik keras oleh anggota DPRD Kota Surabaya.

Sekretaris Komisi B DPRD Kota Surabaya Mahfudz mengatakan, pujian yang diberikan kepada Wali Kota Surabaya dalam menurunkan status level PPKM dinilai terlalu berlebihan.

"Saya sebenarnya turut bahagia ketika ada kabar bahwa Surabaya itu memasuki level 2 dan menuju level 1, dan pujian-pujian dari teman sejawat (politisi partai lain) itu luar biasa pujiannya, dan ternyata tidak seperti yang dipujikan, ternyata Surabaya sebagaimana yang diumumkan pusat, Surabaya itu masih tetap level 3," jelasnya saat ditemui di kantor DPC PKB Kota Surabaya, Selasa (07/09/2021).

Namun sayangnya, kata Mahfudz pasca dikeluarkannya Instruksi Menteri Dalam Negeri (Imendagri) nomor 39 Tahun 2021 status Kota Surabaya ternyata masih tetap berada di PPKM Level 3.

Ketua DKC Garda Bangsa Kota Surabaya ini menyayangkan langkah Pemkot dalam menginformasikan status PPKM Kota Surabaya berdasar pada hasil asesmen Kementrian Kesehatan telah mendahului kewenangan pemerintah pusat yang merupakan leading sektor dalam menentukan status level sebuah daerah.

"Saya sebagai anggota legislatif punya tugas untuk mengingatkan itu, jangan terburu-buru mengumumkan sesuatu yang belum pasti, apalagi disertai pujian-pujian, itu tidak etis" tegasnya.

Mahfudz pun sebetulnya menyambut baik jika Kota Surabaya berada di level 2. Karena dengan menurunnya level maka sektor perekonomian dapat mulai bergerak.

Baca Juga : Jokowi akan Hadiri Peringatan Hari Otoda di Balai Kota Surabaya

Namun Mahfudz menekankan, dengan adanya salah persepsi soal status Surabaya, maka dikhawatirkan masyarakat yang sempat memiliki harapan perbaikan ekonomi merasa kecewa.

"Intinya begini, kalau memang wali kota atau pemerintah kota ini bisa memutuskan dirinya sendiri ya gak usah menghiraukan level sebenarnya, tapi kan faktanya kita nggak berkutik," pungkasnya.

Baca Juga : Laziznu dan LBM Tegur Pemkot Surabaya Soal Zakat Kampung Madani

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sempat mengumumkan status Kota Surabaya yang menurun menjadi level 2 berdasar asesmen Kementrian Kesehatan.

 Insya Allah dengan turun situasi ke level 2, ekonomi bisa kembali bergerak, lapangan kerja terbuka, dan kita bisa bantu warga untuk kembali menata kesejahteraannya, jelasnya Minggu, (05/09).

Pernyataan Eri pun disambut baik oleh partai politik. Dalam silaturahmi para pengurus dan ketua parpol di Lazareta kemarin, Senin (06/09), hampir semuanya sepakat kinerja kedua pemimpin di Surabaya tersebut cukup bagus dalam menangani Covid-19.

Hadir dalam silaturahim pengurus Parti Golkar, PDIP, Demokrat, NasDem, Gerindra, PKS, PAN, dan PPP. Sementara PKB tidak hadir lantaran Ketua DPC PKB Surabaya, Musyafak Rouf sedang  bertugas di Malang.

"Kita menyaksikan, gerakan yang masif di berbagai lini dalam hal penanganan Covid-19 termasuk dampak turunanya yakni penanganan ekonomi masyarakat yang dilakukan walikota dan wakil walikota cukup bagus. Ini perlu didukung semua elemen," kata Ketua DPD Partai Golkar Arif Fathoni. (tea/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait

LKPJ Wali Kota 2023, DPRD Surabaya Soroti Hal Ini

Laporan keterangan pertanggungjawaban (LKPJ) Wali Kota Surabaya 2023 disampaikan Wakil Wali Kota (Wawali), Armuji pada Rapat Paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Rabu (20/3/2024), dengan tema “Penguatan SDM, Pemenuhan Kebutuhan Dasar, Transformasi Eko …