Politika

Sepakati Kontrak Politik, Aliansi Buruh Jatim Dukung Gus Ipul

Baca Juga : PKS Jatim Wait and See Soal Paslon di Pilgub 2024

Portaltiga.com - Ribuan buruh dari berbagai organisasi buruh menyatakan dukungannya kepada Calon Gubernur Jatim nomor urut 2 Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Mereka berasal dari Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI), Serikat Pekerja Nasional (SPN), Serikat Buruh Indonesia (SBI), Serikat Buruh Muslim Seluruh Indonesia (Sarbumusi) dan beberapa organisasi buruh lainnya. Organisasi buruh tersebut, tergabung dalam Aliansi Buruh/Pekerja Jatim. Pernyataan dukungan disampaikan terbuka saat diskusi bertajuk "Buruh/Pekerja bertanya Gus Ipul menjawab" yang berlangsung di Surabaya pada Rabu (21/03/2018). "Kita dukung Gus Ipul, karena beliau sosok yang sangat perhatian terhadap persoalan buruh. Kami titip agar Gus Ipul memperhatikan persoalan UMK dan UMSK berdasarkan zona yang menimbulkan disparitas," tegas Ketua Aliansi Buruh/Pekerja Jatim Ahmad Fauzi. Tuntutan dari Aliansi yang menjadi alasan dukungan kepada Gus Ipul, dituangkan dalam kontrak politik yang ditandatangani oleh kedua pihak. "Saya ingin menjadi bagian dari mereka agar mereka bisa memperoleh hak haknya secara adil. Dan menjaga kondisi ekonomi Jatim supaya stabil," kata Gus Ipul. Keponakan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menyoroti keberadaan Peraturan Pemerintah (PP) nomor 78 tahun 2015 Tentang Pengupahan. "Ada dua hal penting dalam PP itu yang menjadi persoalan, yaitu komponen hidup layak dan disparitas akibat zona UMK," ucapnya. Mengenai BPJS, Gus Ipul mengatakan kedepannya nanti perlua ada terobosan dari pemerintah propinsi untuk percepatan penambahan jumlah perserta. Misalnya Gubernur membentuk perda soal itu, atau tim khusus yang terdiri dari berbagai unsur terkait termasuk relawan. "Karena masih banyak perusahaan yang tidak mengikut sertakan pekerjanya dalam BPJS" tegasnya. Gus Ipul juga memperhatikan persoalan PHK. Pemprov Jatim menyediakan Iuran Bantuan Daerah kepada mereka sebagai penyambung hidup sementara sampai mereka kembali mandiri. Mereka ini mendapatkan pelatihan kerja atau berwiraswasta agar kembali berdaya. Gus Ipul berharap melalui pelatihan-pelatihan kerja itu, mereka bisa berkompetisi untuk mengisi lapangan kerja di Jatim. Bukannya malah diisi oleh pekerja dari luar. "Jatim masih menjadi incaran para investor karena mereka merasa nyaman. Selama ini persoalan buruh pengusaha di Jatim selalu bisa terselesaikan dengan baik sehingga tercipta suasana kondusif," jelasnya. (bmw/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait