Politika

Sahur di Pasar Tembok, Emil Dardak Disebut Pemimpin Peduli Wong Cilik

Baca Juga : PKS Jatim Wait and See Soal Paslon di Pilgub 2024

Portaltiga.com - Kehadiran Emil Dardak dalam acara sahur on the road ternyata sangat bermanfaat. Kehadirannya ternyata mampu menyapa  dan mengidentifikasi problem  pasar  rakyat. Bahkan jalan-jalan pagi ke pasar juga dinilai sebagai pembuktian komitmen dirinya ingin mengangkat harkat pedagang kecil dan pasar konvensional. Kali ini yang menjadi tujuan kunjungan Bupati non aktif Trenggalek ini adalah Pasar Tembok, Dukuh, Kota Surabaya, Jumat (25/5/2018). Di pasar ini kehadiran pria yang pernah belajar di  University of Oxford ini mendapatkan penyambutan luar biasa. Bahkan salah satu pedagang menyebut Emil Dardak sebagai sosok milenial harapan masyarakat. Seperti yang disampaikan, Supriyadi salah satu pedagang Pasar Tembok Dukuh Surabaya. "Mas Emil sosok milenial yang menjadi harapan masyarakat. Saya salut ada sosok muda, pintar dan berpendidikan yang mau dan gigih ingin berjuang untuk Jawa Timur," ungkap Supriyadi dengan mimik serius, Jumat (25/5/2018). Tak sampai di situ Emil yang berpasangan dengan Khofifah dianggap punya komitmen besar mengangkat prekonomian wong cilik. Bahkan kabar Bupati Trenggalek non aktif ini akan menyulap Pasar Pon di Trenggalek menjadi pasar berarsitektur Eropa juga di didengar pedagang disini. Baru-baru saja Emil Dardak sebelum masa cuti kampanye memang telah menetapkan anggaran guna pembangunan Pasar Pon Trenggalek. Bahkan Emil Dardak disebut sebagai Bupati pertama semenjak tahun 1960 yang berani menganggarkan dana besar untuk Pasar Pon. "Beliau peduli dengan rakyat cilik. Saya yakin Mas Emil dan Ibu Kofifah memenangi Pilkada Jatim dengan  angka kemenangan 65%," tandasnya diamini pedagang lain. Pria ini menitipkan pesan kepada suami Arumi Bachsin tersebut untuk bisa melindungi masyarakat kecil bila terpilih nantinya, seperti halnya pedagang pasar di Tembok Dukuh ini yang sering dilakukan penertiban petugas. Katiyem pedagang bumbu dapur juga menyampaikan harapan beaarnya kepada Emil. "Kami berharap banyak pada bapak Emil, kami ini orang kecil jangan sering ditertibkan. Disinilah  penghidupan kami berada," harap Katiyem. Emil menyebut kehadirannya adalah menghadiri permintaan masyarakat untuk sahur bersamanya. Apalagi sahur bersama dan jalan-jalan setelah subuh adalah tradisi ketika bulan Ramadhan. "Jalan-jalan pagi ke pasar gini kita dapat melihat geliat ekonomi masyarakat, kita tahu apa kendala dan hal yang dibutuhkan masyarakat," tutur pria yang kerap ditunjuk sebagai konsultan Bappenas RI tersebut. Sejumlah  keluhan pedagang yang ditemuinya kata Emil menjadi cacatan penting untuk  dicarikan solusi kedepannya. Kegiatan ini juga lanjut Emil akan menjadi model yang ideal dalam menyerap aspirasi riil di masyarakat sekaligus sebagai bukti kehadiran negara. "Kita perlu lihat secara matang agar kita bisa mengakomodir ekonomi masyarakat kecil, akan tetapi niat baik Pemerintah untuk menyediakan tempat yang layak untuk berjualan perlu juga mendapatkan apresiasi," pungkas Emil. (tim/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait