Intermezzo

Radex Exspress JLO 125 Motor Jerman Yang Jadi Andalan Bonek Asal Sedati

Baca Juga : Menikmati Akhir Pekan ala Penggemar Motor Antik

Portaltiga.com - Surabaya sebagai kota Bonek dengan klub sepakbola legendarisnya Persebaya menyimpan kemesraan tersendiri bagi bonek yang loyal dan fanatik seperti Sondy Priatama. Bonek asal Sedati, Sidoarjo ini sampai rela mengubah warna motor tua kesayangannya dengan warna hijau, yang merupakan warna khas dari Persebaya. Sejak tahun 2014 Sondy telah berkecimpung dengan motor tua dan bergabung dengan PEMUDIS (Penggemar Montor Udhug Indonesia Soerabaia). Sondy pun meminang Radex Expres JLO 125 yang mengusung mesin 2 tak produksi tahun 1953 oleh perusahaan Neumarkt di der Oberpfalz, Jerman. Awalnya Sondy ditawari motor Radex Exspress JLO 125 dalam kondisi bahan yang siap di rakit dan di tata ulang, namun saat dirakit banyak bagian yang harus di repro dan di ganti karena termakan usia. Sondy memutuskan untuk merombak total motornya. Saya memutuskan untuk diganti total yang sudah tidak bisa digunakan lagi, daripada setengah-setengah. Dengan pertimbangan, daripada motor sudah jadi, ehhh gak lama rusak.. Kan kerja dua kali mas, jelas Sondy saat kumpul apel wajib di Bambu runcing, Surabaya, Jumat (8/2/2018). Untuk penggarapan motornya sondy mempercayakan kepada Cak Ndut mekanik kawakan PEMUDIS. Untuk tahapan pertama motor di bongkar total dan mulai dibersihkan dan ditata perlahan, sembari proses restorasi dan pengecatan body. Berpuluh-puluh tahun berkecimpung di dunia motor tua Pengetahuan cak ndut mengengenai detail motor tua, memang tidak diragukan lagi, banyak part dari motor Sondy yang dibuat oleh Cak Ndut mulai gigi perseneleng, jok belakang, tutup rantai, kick stater, hingga tuas rem. Untuk pengerjaan mesin, Cak ndut berkolaborasi dengan Vicky Blink Custom garage dan tim Markisa mulai dari penggantian Piston hingga Boring Blok mesin. Ada beberapa kesulitan yang ditemui saat penggarapan mesin, diantaranya stang Piston yang tak lazim serta bearing/rocesnya yang tidak umum membuat part ini menjadi sulit. Namun Vicky tak habis akal bersama timnya di Markisa ia mendapat solusi dengan mengganti dengan Stang Piston milik RxZ dan sesuai. Proses pengerjaan motor Radex Exspress JLO 125 pun lanjut ke tahap pengecatan dan perakitan. Untuk cat motornya sondy lebih memilih custom dengan warna hitam, emas, dan hijau sesuai dengan warna PERSEBAYA club sepakbola pujaannya. Pengecatan di pasrahkan sondy ke Rama Ucil. Pengecetan motor saya percayakan pada @ramaucil (instagram: red). Dia anak muda, semangatnya luar biasa, instingnya dalam meracik warna juga oke. Ya, punya basic dasar2 ngecet lah. Alhamdulillah hasilnya juga memuaskan, ucap Sondy sambil tertawa senang. Penggarapan cat memakan waktu 2 bulan, agak lama karena saat pengecatan bertepatan dengan musim hujan dan pengeringannya masih menggunakan cahaya matahari. Saat perakitan Sondy memberikan saran dan tips kepada para pecinta motor antik yang baru menggeluti hobinya. Yah, memang dibutuhkan kesabaran yang lebih kalau menggarap motor tua. Kesabaran itu harus berasal dari pemiliknya. Karena merakit motor tua itu butuh tenaga, pikiran, dan dana yang cukup lumayan untuk menghasilkan sebuah motor yang mendekati sempurna. Tidak hanya pemiliknya, dari yang menggarap cakndut, markisa, dan rama ucil harus memiliki mood yang bagus. Intinya dari pemilik motor tidak boleh nggupuhi (terburu buru:red). Karena kalau kita nggupuhi, akan menghasilkan garapan yang kurang maksimal, jelas Sondy. Akhirnya Radex Exspress JLO 125 berdiri tegak dengan perpaduan warna hitam emas dan hijau seperti warna Bonek mania. Motor ini total selesai restorasi di bulan September 2017, menghabiskan waktu 6 bulan dengan detail pengerjaan Restorasi mesin 1 bulan, restorasi body dan pengecatan 2 bulan, perakitan 3 bulan. Bagi sang pemilik lama waktu tak masalah yang penting hasil maksimal dan semua akan terbayarkan. (doy/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait