Politika

PKB: Milenial Surabaya Butuh Sosok Hanif Dhakiri

Baca Juga : Langkah Eri Cahyadi di Pilwali Surabaya Bersinar Setelah Ada Kepastian Dari Golkar

Portaltiga.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menilai Hanif Dhakiri layak maju di Pilwali Surabaya. Generasi milenial di Surabaya membutuhkan sosok mantan Menteri Tenaga Kerja (Menaker) itu. "Kelompok milenial berharap demikian (Hanif Dhakiri maju Pilwali Surabaya, red). Karena Surabaya daerah metropolis," ujar Wakil Ketua DPW PKB Jatim Anik Maslachah, Kamis (26/12/2019). Anik menjelaskan, untuk membangun Surabaya tidak hanya membutuhkan penataan secara modern saja. Tetapi membutuhkan pemikiran yang konstruktif agar masyarakat asli tidak tersingkirkan. "Seperti suku asli Aborigin di Australia, masyarakat asli tidak tersingkir. Maka butuh pemikiran yang konstruktif," tuturnya. Anik melihat pada sosok Hanif ada potensi dan kemampuan untuk menjadikan Surabaya lebih baik, dan tidak menggusur warga pribumi. Apalagi sudah memiliki track record yang jelas ketika jadi Menaker. BACA JUGA: Baliho Dukungan Whisnu Sakti Buana Maju Pilwali Bermunculan Di Surabaya Sementara untuk Eri Cahyadi yang saat ini terus keliling dan dikabarkan maju sebagai Bacawali, Anik menegaskan bahwa Kepala Bappeko Surabaya tersebut bukan kader PKB. Meski Eri merupakan kader NU, rekomendasi tetap berada PKB. Mengingat persoalan Pilkada ada pada partai, dan tiket juga dari partai. "Kemudian itu ormas bukan mendukung, tetapi hanya merestui. Itu sah-sah saja. Per detik ini tidak ada, NU merestui siapa. PKB jalinan komunikasi aktif dengan NU," tegasnya. Ketua DPW Perempuan Bangsa Jatim itu menjelaskan, selama belum ada keputusan dan deklarasi untuk Eri, maka PKB belum bisa mengeluarkan rekom. Meski demikian, PKB masih kental hubungannya dengan NU terutama di tatanan kecamatan. Selain Surabaya, pada Pilkada serentak 2020 mendatang, PKB membidik enam daerah yakni Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Malang, Kabupaten Tuban, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Sumenep. Untuk Sidoarjo, suara PKB dari 13 kursi naik menjadi 16 kursi. Dengan begitu, potensi menang besar. Apalagi saat ini, NU dan badan otonomnya tidak ada sekat dengan PKB. Sementara untuk Kabupaten Malang, PKB optimistis masih bisa mempertahankan kursi bupati. Di sisi lain, PKB memiliki suara banyak di Kabupaten Malang. PKB memprioritaskan kader internal yang memiliki popularitas dan elektabilitasnya tertinggi. Selain itu juga harus memiliki integritasnya juga harus tinggi. BACA JUGA: Pengamat Unair Sebut Fandi Utomo Figur Kuat Maju Pilwali Surabaya Daya dan rasa untuk membangun daerahnya harus kuat. Ada beberapa variabel yang menjadi penentu calon itu menjadi rekomendasi oleh partai, terangnya. PKB juga membuka kesempatan bagi kader-kader perempuan pada Pilkada serentak 2020. Kader perempuan terbaik yang memiliki suara terbanyak di Pileg 2019 didorong maju Pilkada. Selain itu, kader perempuan tersebut memimpin organisasi NU, seperti Fatayat dan Muslimat NU. "PKB memang sangat menghargai kader perempuan. Itu terlihat pada Pileg kemarin diberi nomer bagus. Hasilnya dari 25 kursi di DPRD Jatim, 11 kursi adalah perempuan," jelasnya. Wakil ketua DPRD Jatim itu mengungkapkan hingga saat ini yang sudah tercatat berencana maju Pilkada Tuban adalah Khozanah Hidayati. Pada Pileg 2019 Bendahara Muslimat NU Tuban itu memperoleh 113.142 suara Jatim 12 (Tuban-Bojonegoro). Pada Pilwali Pasuruan, PKB mendorong Aida Fitriati untuk maju. Ketua Muslimat NU Kabupaten Pasuruan itu pada Pileg memperoleh 106.144 suara di dapil Jatim 3 yang meliputi kota/kabupaten Pasuran dan Kota/Kabupaten Probolinggo). Sementara Pilkada Sumenep adalah Nur Fitriana Busyro. Istri dari Bupati Sumenep saat ini, A Busyro Karim ini sudah mendaftar ke partai sebagai calon bupati "Dan yang terakhir kita dorong menjadi Bupati adalah Mamullah Harun sebagai Bakal Calon Bupati Banyuwangi," pungkas Anik. (abd/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait