Politika

Pilgub Jatim 2018 Hanya Diikuti Dua Calon Gubernur

Baca Juga : PKS Jatim Wait and See Soal Paslon di Pilgub 2024

  Portaltiga.com - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair) Dr Novri Susan memprediksi Pilgub Jatim 2018 hanya akan diikuti dua Calon Gubernur (Cagub) saja. Partai politik akan mikir dua kali karena sangat berisiko kalau memunculkan nama baru. "Saat ini hanya ada dua nama (Gus Ipul dan Khofifah) yang sudah melenggang. Kalau lebih dari dua calon, sepertinya sangat sulit dikejar. Untuk memunculkan nama baru sulit, mengingat waktu tidak sampai satu tahun, katanya ketika dikonfirmasi, Senin (16/10/217). Menurutnya, munculnya pasangan Saifullah Yusuf dan Abdullah Azwar Anas yang diusung PKB dan PDIP diprediksi bakal memunculkan Gus Ipul-Anas Effect. Sebab, munculnya pasangan ini dinilai yang sangat ideal dan akan membuat partai politik di Jatim mati kutu. Saat ini, mungkin masih terjadi negosiasi di partai-partai yang belum menentukan sikap. Untuk partai yang sudah menentukan sikap seperti PKB dan PDIP yang mendukung Gus Ipul-Anas tidak ada masalah. Begitu pula dengan Partai Golkar, Hanura dan Nasdem yang menyatakan mendukung Khofifah juga sudah jelas arahnya. "Tapi bagi partai yang masih abu-abu ini akan membuat akrobat politik karena Gus Ipul-Anas Effect. Belokan besar yang tak terduga itu, dilakukan partai politik karena tidak akan ada pilihan lain selain mendukung Gus Ipul atau Khofifah di Pilgub Jatim 2018 mendatang," ujarnya. Untuk memunculkan poros baru, lanjutnya, sangat berisiko. Ini karena hasil Pilgub Jatim nanti akan berpengaruh pada Pemilu Legislatif dan Pemilu Presiden 2019 mendatang. Partai politik yang masih abu-abu belum menentukan sikap itu adalah PKS, PPP, PAN, Gerindra, Demokrat. Sementara Partai Gerindra, PKS dan PAN dikabarkan ingin membangun poros sendiri di Pilgub Jatim. Hanya saja figur yang bakal dimunculkan hingga kini masih belum jelas. Jika ada nama La Nyalla M Mattaliti, itupun masih belum ada keputusan dari partai. Berdasarkan survei, untuk figur cagub yang kuat hanya ada tiga. Yakni Gus Ipul, Khofifah dan Risma. Risma sudah tidak mungkin, karena Risma sudah menyatakan menolak. Selain itu PDIP juga telah mengusung Gus Ipul. Sedangkan nama lain seperti La Nyalla, angka popularitas dan elektabilitas masih jauh di bawah Gus Ipul, Khofifah dan Risma, ungkapnya. Sementara itu, khusus pasangan Gus Ipul-Anas yang sudah pasti diusung PKB dan PDIP, dosen FISIP Unair ini menyatakan, pasangan ini adalah kombinasi nasionalis-religius yang sangat ideal. Karakter kedua tokoh yang sukses dibidang masing-masing ini saling melengkapi. Gus Ipul mempunyai karakter komunikasi politik yang bagus, bisa diterima masyarakat dari semua golongan. Sementara Anas merupakan sosok yang sukses menciptakan program di pemerintahannya. Jika keduanya berkomitmen dan bisa saling bekerjasama, akan menjadi kombinasi saling melengkapi yang sangat tepat, jelasnya. (bmw/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait