Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.
URL : https://portaltiga.com/peserta-festival-anak-sholeh-fas-membludak
Umum
Peserta Festival Anak Sholeh FAS Membludak
Portaltiga.com - Untuk kesekian kalinya Festival Anak Sholeh digelar di Surabaya. Tahun ini, pesertanya pun membludak hingga luar kota Surabaya. Acaranya pun berlangsung seru dari pagi hingga sore dengan mengambil tempat di teras Masjid ITS Surabaya, Minggu (24/9/2017).
Ketua Panitia Festival Anak Sholeh (FAS) Viko Dian Nano mengatakan, ajang lomba tahunan tahunan kali ini memang dibuat agak berbeda dari tahun sebelumnya. Jika biasanya memperlombakan 3 jenis kategori, kini menjadi 4 jenis. Diantaranya Lomba Dai cilik, cerdas cermat, Tanfidz Qur'an dan Kaligrafi. "Yang terbaru adalah kategori lomba Kaligrafi, dan ternyata semua peserta yang usianya dibatasi maksimal 12 tahun sudah cukup mahir membuat Kaligrafi tulisan Arab," ucap Viko di Lokasi FAS yang menempati area Masjid ITS Surabaya, (24/9/2017).
Dijelaskan Viko, antusiasme masyarakat akan Kegiatan FAS dibuktikan tak lepas dari peran dari panitia yang semuanya adalah mahasiswa penerima Beasiswa Etos dari Yayasan Dompet Dhuafa yang kuliah di Unair dan ITS. "Kita punya program Festival Anak Sholeh ini.
Sudah ada sejak 2010. Awalnya di Desa Binaan kami Di Kedung Cowek Surabaya saja, tapi Sejak 2016 diperluas pesertanya dari seluruh Surabaya dan tahun ini dari luar Surabaya juga ikut," cerita Viko.
Berdasarkan data dari panitia, tercatat 180 peserta usia maksimal 12 Tahun ikut dalam 4 kategori yang dilombakan FAS. "Ada yang mewakili TPA, panti asuhan, madrasah, Desa Binaan dan sebagainya," terang mahasiswa Teknis Fisika ITS semester 3 ini.
Mereka memperebutkan Total hadiah senilah Rp2 juta ditambah Thropy Dan hadiah hiburan lainnya. "Hari ini tahap penyisihan, nanti final akan dilombakan lagi 1 Oktober 2017 ditempat yang sama," jelas Viko.
FAS Tahun 2017 ini mengangkat Tema Membangun generasi Tabbani dengan kreatifitas dan akhlak Islami. "Kita ingin membentuk kader generasi yang mencintai Al-Quran lewat kreatifitas mereka. Sehingga bisa diimplementasikan dalam kehidupan se hari-hari," pungkas Viko. (rgo/tea)
