Umum

Pencarian Pesawat MH370 Akan Dilanjutkan, Malaysia Gandeng Perusahaan Pencarian Bawah Laut Amerika

Baca Juga : Naik Pesawat Tanpa Repot, Bandara Sydney Ujicoba Teknologi Pengenalan Wajah

Portaltiga.com - Pencarian pesawat Malaysia Airlanes MH370 yang hilang dalam penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing pada bulan maret 2014 silam masih menyimpan tanda tanya tentang lokasi jatuhnya pesawat tersebut. Untuk menemukan kembali pesawat tersebut, sebuah perusahaan pencarian bawah laut yang berbasis di Amerika Serikat Ocean Infinity mengatakan sedang memindahkan sebuah kapal mereka ke lokasi pencarian pesawat Malaysia MH370 yang hilang karena mereka akan mendapatkan kontrak dari pemerintah Malaysia guna mencari bangkai pesawat tersebut. Australia, China dan Malaysia menghentikan pencarian pesawat tersebut bulan Januari tahun lalu, proses yang sudah menghabiskan dana $ 200 juta. Tetapi bulan Oktober 2017, Malaysia mengatakan sedang mengadakan pembicaraan dengan Ocean Infinity dengan sistem 'tidak bayar bila tidak ditemukan' dimana Malaysia hanya akan membayar bila pesawat ditemukan. "Ocean Infinity berharap bahwa kontak final bagi pencarian pesawat MH370 akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang," kata seorang juru bicara perusahaan tersebut. "Dengan jendela cuaca yang tidak besar, kami memindahkan salah satu kapal yaitu Seabed Constructor, ke wilayah pencarian." "Ini dimaksudkan untuk menghemat waktu, dengan antisipasi kontrak akan diberikan." Member of staff at satellite communications company Inmarsat point to a MH370 search zone. Lokasi pencarian MH370. (Reuters: Andrew Winning, file) Data pergerakan kapal yang dimiliki kantor berita Reuters menunjukkan bahwa kapal Seabed Constructor meninggalkan Durban (Afrika Selatan) hari Selasa dan menuju ke Perth (Australia Barat) dan diperkirakan akan sampai 7 Februari. Wakil Menteri Perhubungan Malaysia Aziz Kaprawi mengatakan pemerintahannya masih melakukan perundingan di tahap akhir dengan Ocean Infinity dan dia tidak tahu mengenai pergerakan kapal. "Kami sedang dalam taraf final pengambilan keputusan. Di sisi kami, kami belum lagi menyelesaikan persetujuan," katanya. Ketika ditanya apakah Australia dan China akan diajak konsultasi mengenai perjanjian Aziz Kaprawi mengatakan "Pada dasarnya, Malaysia yang akan mengambil keputusan, karena tawaran ini dibuat oleh pemerintah Malaysia. Biayanya juga ditentukan Malaysia." Para penyelidik memperkirakan bahwa seseorang di dalam pesawat itu sengaja mematikan radar di dalam Boeing 777 tersebut sebelum membelokkan penerbangan di atas Lautan India. Beberapa serpihan dari pesawat sudah ditemukan di pulau-pulau di Lautan India, dan di pantai timur Afrika dan paling tidak tiga serpihan sudah dikukuhkan berasal dari pesawat nahas itu. (dtc/tea)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait