Umum

Pembentukan Pansus Pangan Dinilai Mendesak

Portaltiga.com - Ketidaksingkronan data milik Kementan dan Kemendag untuk kondisi pangan di Indonesia membang membingungkan masyarakat. Ini mengundang reaksi dari pihak DPR RI. Rencananya, saat ini sedang digulirkan keinginan untuk membentuk pansus pangan . "Pansus pangan sangat penting sekali biar semua tahu kondisi pangan di Indonesia. Apakah kepentingan pemerintah dengan gencar impor komoditi pangan itu untuk kepentingan politik 2018-2019," kata anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo saat dikonfirmasi, Rabu (7/2/2018). Bambang merasa heran, Indonesia itu swasembada pangan, tapi masih gencar impor. "Saya berharap ketua DPR RI mengakomodir keinginan dibentuk pansus pangan ini, tegas dia. Politisi asal Partai Gerindra ini mengatakan dirinya heran di satu sisi pemerintah gembar gembor soal swasembada pangan, tapi di lain sisi malah melakukan impor. "Sebenarnya Indonesia ini sudah swasembada pangan nggak sih? Tidak ada satupun dari 11 komoditas (beras, gula, jagung, garam, daging dan lain-lain) itu yang swasembada, tegasnya. Bambang Haryo mengatakan Kemendag dan Kementan merupakan instansi yang bertanggung jawab atas kondisi pangan di Indonesia. "Kemendag adalah penanggung jawab ketahanan pangan di Indonesia. Begitu juga Kementan bertanggungjawab terhadap swasembada pangan. Namun, kedua instansi tersebut selalu menampilkan data yang bertolak belakang. Punya data pertanian yang berlimpah tapi gak jelas sekali tak sesuai dilapangan, pungkas dia. (wan/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait