Umum

Pakde Karwo Minta Probolinggo Kembangkan Industri Pengolahan

Baca Juga : Ketika Asa Petani Rumput Laut di Sumenep Masih Tersekat

Portaltiga.com - Gubernur Jatim Soekarwo meminta Wali Kota Probolinggo mengembangkan industri pengolahan agar kesejahteraan masyarakat di daerah itu semakin meningkat. Mengubah barang setengah jadi menjadi barang jadi dalam industri pengolahan bisa dikembangkan di Probolinggo terbukti dengan struktur perekonomian Kota Probolinggo. Gubernur yang akrab disapa Pakde Karwo itu menyebutkan, PDRB Kota Probolinggo pada 2017 menunjukkan 15,19 persen berasal dari sektor industri pengolahan. "Dalam proses industri pengolahan, bahannya bisa diambil dari kabupaten atau daerah lain, tapi produksinya harus dilakukan di sini, karena posisi perdagangan barang dan jasa sudah sangat besar," kata Pakde Karwo. Dia mengatakan ini saat menghadiri serah terima jabatan Wali Kota Probolinggo Masa Jabatan 2019-2024 di Gedung Serbaguna Widya Harja Kota Probolinggo, Rabu (6/2/2019). Selain itu, Pakde Karwo menekankan penyelesaian urusan wajib pemerintah oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota baru. Dalam hal ini, pelayanan dasar seperti kesehatan dan pendidikan. Pakde Karwo mengapresiasi langkah Walikota Probolinggo yang memprogramkan pembangunan rumah sakit baru. Dia berpesan, wali kota harus memaksimalkan keberadaan Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pondok Kesehatan Desa (Ponkesdes) sebagai rujukan awal. Idealnya, kata Pakde Karwo, setiap kelurahan harus memiliki ponkesdes dengan satu bidan dan dua perawat. Selain itu, harus ada Juru Pemantau Jentik (jumantik) yang aktif bersama ibu-ibu PKK memantau jentik di lingkungannya. Pola hidup sehat, menurutnya juga sangat penting dibudayakan di masyarakat. Seringkali penyakit itu datang karena masyarakat tidak menerapkan pola hidup sehat. "Ini yang harus disampaikan kepada masyarakat," katanya dalam keterangan pers, Rabu (6/2/2019). Masalah perbaikan pangan dan gizi terutama bagi balita, juga dia minta agar ditingkatkan. Sebab, tren balita stunting di Probolinggo angkanya meningkat 30,4 persen. Masalah ini, kata Gubernur yang segera mengakhiri masa jabatannya itu harus menjadi perhatian serius. Karenanya peran kader PKK terutama ibu-ibu bisa lebih dioptimalkan di posyandu. Selain kesehatan, faktor yang tidak kalah penting adalah pendidikan. Kualitas SDM ditentukan oleh kualitas pendidikan. Pengembangan pendidikan vokasi, sebagaimana yang sering dia sampaikan, harus ditingkatkan. Dia mengakui, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Probolinggo pada 2017 lalu cukup tinggi. Mencapai 72,09 persen. Pendidikan tingkat SMA/SMK/MA di Kota Probolinggo pada 2017 lalu juga cukup baik. Tercatat Angka Partisipasi Murni (APM) di Kota Probolinggo sebesar 67,55 persen dan Angka Partisipasi Kasar (APK) sebesar 89,61 persen. Pakde Karwo juga berpesan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Probolinggo agar kompak, kolaboratif, dan menjalin komunikasi yang baik dengan DPRD dan Forkopimda. "Setiap permasalahan yang ada harus dibicarakan dengan baik dan silaturahmi itu penting," ujarnya. Sedangkan, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin mengatakan, program pemerintah Kota Probolinggo yang tertuang dalam visi misi kampanyenya akan terlaksana bila Raperda Rancangan RPJMD Kota Probolinggo 2019-2014 sudah disahkan bersama DPRD Kota Probolinggo. Daft RPJMD, kata dia, sudah disiapkan dan dalam waktu dekat akan segera disampaikan kepada DPRD untuk dibahas bersama. Saat ini, kata dia, draft itu telah sampai pada tahap penyelarasaan dengan program Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur terpilih masa jabatan 2019- 2024, serta program pemerintah pusat. "Supaya RPJMD Kota Probolinggo menjadi satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. InsyaAllah RPJMD Kota Probolinggo akan selesai tepat waktu," ujarnya. Dia optimistis, karena Pemprov Jawa Timur telah memfasilitasi penyusunan RPJMD Kota Probolinggo. Untuk mewujudkan visi dan misinya, dia telah merangkum empat misi utama yang akan dicapai. Pertama, pembangunan ekonomi yang berdaya saing berbasis sektor potensial. Misi pertama ini, kata dia, bertujuan untuk meningkatkan pembangunan ekonomi berdaya saing didukung percepatan sektor perdagangan, industri, jasa, dan sektor potensial lainnya. Kedua, infrastruktur dan lingkungan hidup yang berkelanjutan. Misi kedua ini bertujuan meningkatkan ketersediaan infrastruktur berkualitas, meningkatkan kualitas lingkungan hidup dan ketahanan bencana. Misi ketiga adalah peningkatan SDM dan kesejahteraan sosial berkualitas. Dan misi keempat adalah meningkatkan tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik yang baik. "Dari empat misi itu kami telah jabarkan menjadi sepuluh program seperti bidang pendidikan, pemerintahan, kesehatan, pembangunan, iklim investasi serta lapangan kerja, dan lainnya," katanya.(fey/abi)

Ikuti update berbagai berita pilihan dan terkini dari portaltiga.com di Google News.

Berita Terkait